CHICAGO - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam lebih dari 1% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laporan pekerjaan Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan mengangkat dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, jatuh USD20,80 atau 1,46% menjadi menetap di USD1.400,10 per ounce. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Sabtu (6/7/2019).
Baca Juga: Turun Lagi, Harga Emas Antam Dijual Rp709.000/Gram
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pengusaha-pengusaha Amerika Serikat menambahkan 224.000 pekerjaan baru pada Juni, lebih tinggi dari 165.000 pekerjaan yang diperkirakan oleh banyak ekonom.
Kenaikan lapangan pekerjaan terutama terjadi di layanan profesional dan bisnis, di perawatan kesehatan, dan di transportasi serta pergudangan.
Baca Juga: Setelah Naik Rp20.000, Kini Harga Emas Antam Turun Rp3.000
Sementara itu, tingkat pengangguran sedikit berubah pada 3,7%
Data pekerjaan yang lebih kuat dari yang diperkirakan, pada tingkat tertentu, memperlemah harapan untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (bank sentral AS) dan pada gilirannya memperkuat dolar AS, kata analis pasar.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,56% menjadi 97,31 sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka Jumat 5 Juli 2019.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 33,5 sen AS atau 2,18% menjadi ditutup pada USD15,001 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD32,20 atau 3,82% menjadi USD811,40 per ounce.
(Dani Jumadil Akhir)