Untuk penyediaan listrik ini lanjut Budi, sebenarnya Indonesia bisa memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Mengingat, Indonesia sendiri memiliki banyak sekali air yang bisa dimanfaatkan sebagai listrik.
“Indonesia punya potensi air, PLTA pembangin listrik yang paling murah. Kami butuh dari dukungan pemerintah, potensi PLTA bisa dialokasikan untuk industri hlir minerba jadi global positioning jadi lebih murah,” katanya.
Kemudian usulan terakhir adalah pemerintah harus bisa mengintegrasikan kebijakan fiskal untuk hilirisasi mineral dan batu bara. Insentif yang dimaksudkan misalnya adalah bagi siapapun yang menjual produk untuk hilirisasi di daam negeri akan mendapatkan keringanan pajak.
“Tapi sebenarnya kalau kami akan investasi besar sekali industri hilir, kami pengen batu dijual di dalam negeri khusus untuk industri hilir mendapatkan insentif fiskal, karena toh pemerintah bisa dapat pajak berupa PPN atau PPh yang jauh lebih besar objeknya di produk hilirnya,” ujarnya.
(Rani Hardjanti)