JAKARTA – Rilis data perekonomian tentang trade balance yang akan dilansir hari ini. Diproyeksi masih akan menunjukkan kestabilan perekonomian sehingga bisa menjadi sentimen positif yang akan kembali mendongkrak kenaikan IHSG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu berada di level 6.373,345 atau mengalami penurunan sebesar 0,002% dari 6.373,477 pada pekan sebelumnya.
“Untuk hari Senin, IHSG berpotensi menguat dan berada dalam range 6.302-6.488,” ujar Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Pertemuan Jokowi-Prabowo Jadi Sentimen Positif IHSG Hari Ini
Adapun saham-saham yang direkomendasikan Indosurya Sekuritas di antaranya BMRI, BBRI, PWON, UNVR, ADHI, TLKM dan HMSP. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range di level 6.353,455 hingga 6.333,564. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range di level 6.409,277 hingga 6.445,208.
Berdasarkan indikator, MACD berada di area positif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
“Meskipun demikian, terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support ,” kata Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama.
Baca Juga: Kapitalisasi Bursa Efek Pekan Ini Tembus Rp7,3 Triliun, Naik 0,46%
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang bisa menjadi pertimbangan investor, antara lain ADRO, GIAA, dan GJTL. Untuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan lalu menunjukkan nilai kapitalisasi pasar mengalami peningkatan sebesar 0,46% menjadi Rp7.301,889 triliun dari Rp7.268,404 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Untuk rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami per ubahan 7,82% menjadi 16.848 miliar unit saham dari 18,278 miliar unit saham pada pekan sebelumnya. Selanjutnya untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI pekan lalu juga mengalami perubahan sebesar 1,71% menjadi 475,950 ribu kali transaksi dari 484,227 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Sedangkan untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 1,64% menjadi 7,928 triliun dari 8,060 triliun pada pekan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp71,988 triliun dan investor asing pada pekan lalu mencatatkan jual bersih sebesar Rp355,20 triliun.
“BEI pada Senin (8/7) mencatatkan dua Obligasi, yaitu Obligasi Subor dinasi Berkelanjutan II Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multi finance Tahap II Tahun 2019,” ungkapnya.
Kemudian pada Rabu (10/7), Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap V Tahun 2019 dan pada hari yang sama, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019. Yulianto mengungkap kan, dengan begitu total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepan jang 2019 adalah 57 Emisi dari 39 Perusahaan Tercatat senilai Rp63,35 triliun.
“Dengan seluruh pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 401 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp434,07 triliun dan USD47,5 juta diterbitkan oleh 119 Perusahaan Tercatat,” kata dia.
Sedangkan surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 100 seri dengan nilai nominal Rp2.544,69 triliun dan USD400 juta.
(Feby Novalius)