Wapres JK: BI Penting Jaga Keseimbangan Moneternya

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 25 Juli 2019 15:15 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta Bank Indonesia (BI) untuk tidak sering menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate. Wapres menilai, BI sangat penting untuk menjaga keseimbangan moneternya.

"BI penting jaga keseimbangan moneternya, keseimbangan uang beredar, keseimbangan bunga. Tapi pemerintah juga penting dalam menjaga ini," katanya, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Baca Juga: JK Minta BI Jangan Sering Naikan Suku Bunga Acuan

Menurut Jusuf Kalla, suku bunga yang stabil akan ikut membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebab Rupiah yang stabil, suku bunga rendah akan mendatangkan investor dari luar negeri ke Indonesia.

"Namanya inflasi rendah itu 3,5% hingga 5% kata Pak Gubernur (Gubernur BI Perry Warjiyo) tadi. Iya, tapi juga asal jangan naikkan bunga tinggi juga," ujarnya

Baca Juga: Di Depan Wapres JK, Gubernur BI Pamer Turunkan Suku Bunga Acuan

Selain itu, JK juga berharap BI ikut serta dalam menjaga angka inflasi tetap berada di level rendah. Pemerintah menargetkan inflasi tahun ini berada di level 3,5% plus minus 1%.

Saat ini perbankan mengukur bunga deposito berdasarkan angka inflasi nasional. Bila inflasi tinggi, maka masyarakat akan tertarik untuk menempatkan dana di deposito.

Asal tahu saja, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facilitysebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Kebijakan tersebut ditempuh Bank Sentral sejalan dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang terkendali.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya