JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2020. Perseroan pun sudah mempekerjakan konsultan untuk memperhitungkan perkiraan keuntungan dari Initial Public Offering (IPO) tersebut.
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyatakan, perseroan saat ini tengah menunggu izin tertulis dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai pemilik saham. Jika diizinkan, maka Pegadaian siap merealisasikan aksi korporasi itu karena kondisi ekonomi dan politik juga mendukung pasca berakhirnya pemilu 2019 dengan damai.
"Maka ini mungkin saatnya kita bisa IPO. Memang banyak hal yang kita pertimbangkan, kemungkinan di tahun 2020. Kita sudah mempersiapkan, menghire beberapa konsultan untuk menilai kira-kira untung enggaknya IPO Pegadaian itu seperti apa," katanya di Pesonna Hotel, Yogyakarta, Jumat (26/7/2019).
Baca Juga: Pegadaian Kantongi Laba Bersih Rp1,5 Triliun di Semester I-2019
Dia mengakui, rencana untuk masuk ke pasar modal memang sudah bergulir sejak 5 tahun lalu. Namun hingga kini tidak terealisasikan karena memang belum menemukan momen yang tepat.
"Pegadaian itu punya rencana IPO itu sudah lama banget, kira-kira 5 tahun yang lalu, tapi itu memang tertunda-tertunda terus," katanya.
Menurutnya, dengan menjadi perusahaan terbuka maka membuat Pegadaian menjadi perusahaan yang lebih transparan dan bisa melebarkan bisnis ke pasar global. Kata dia, tujuan IPO tak melulu soal mencari modal tambahan.
"Kita jadi lebih bisa bergerak ke pasar global karena sudah IPO. Sehingga banyak sekali manfaat-manfaatnya baik untuk internal perusahaan sendiri, maupun untuk keseluruhan lingkungan usaha makronya," ujar dia.
Baca Juga: Bisnis Terancam, Ini Strategi Pegadaian Bertahan di Era Digitalisasi
Kuswiyoto sendiri meyakini banyak investor yang menantikan Pegadaian melantai di BEI. Lantaran return of equity (ROE) Pegadaian yang disebutnya dapat memproyeksikan keuntungan para pembeli saham. Pada tahun 2018, ROE Pegadaian tercatat 13,8%.
"Kalau deposito kan cuma dapat 6% hingga 7 tahun per tahun. Kalau misalkan Pegadaian sudah IPO, beli sahamnya, maka setiap tahun minimal dapat 13,8%. Makanya Pegadaian itu ditunggu banget sama investor, karena kita dua kali lebih tinggi dari rata-rata penggembalian dana dari deposito," jelasnya.
(Feby Novalius)