YOGYAKARTA - PT Pegadaian (Persero) kini memiliki layanan pengantaran barang berharga untuk digadaikan melalui Gojek. Fasilitas bernama "Gadai on Demand" ini memang dikembangkan untuk mengikuti tren digitalisasi.
Baca Juga: Masuk Penyumbang Dividen Terbesar, Pegadaian Setor Rp2,82 Triliun ke RI
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyatakan, layanan Gadai on Demand mempermudah nasabah untuk mengantarkan perhiasan dan barang berharga lainnya untuk digadaikan, ketika tak memiliki waktu untuk ke gerai Pegadaian.
"Buat nasabah yang mungkin malu atau tidak punya waktu datang ke Pegadaian, layanan Gadai on Demand ini bisa diambil barang yang akan digadaikan," kata Kuswiyoto di Pesonna Hotel, Yogyakarta, Jumat (26/7/2019).
Baca Juga: Pegadaian Berencana IPO pada 2020
Dia menjelaskan, dalam menggunakan layanan ini, nasabah hanya perlu mengantarkan barang yang ingin digadaikan melalui platform Gojek, nantinya barang akan diambil oleh pengemudi ojek online (ojol). Kemudian dana hasil gadai tersebut akan ditransfer ke rekening nasabah.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital Teguh Wahyono menambahkan, layanan ini memang masih dilakukan uji coba di wilayah Jakarta. Nilai barang gadai yang dijemput maksimal Rp10 juta.
Gadai on Demand sebenarnya sudah diluncurkan sejak April 2019, saat peringatan HUT Pegadaian. Hanya saja baru dijalankan secara terbatas sebagai uji coba.
Pada Agustus 2019 layanan ini pun akan dibuka secara luas dengan Jakarta masih menjadi kota percontohan. "Gadai on demand baru piloting (uji coba). Belum secara masif, bulan depan mulai diperluas," katanya dalam kesempatan yang sama.
Dia menyatakan, pengemudi ojol yang dilibatkan dalam layanan ini yakni yang memiliki high rate atau bintang lima. Selain itu, penjemputan barang gadai juga dijamin keamanannya dengan asuransi.
"Kita ambil driver (pengemudi ojol) yang bintangnya lima. Barang juga diasuransikan, sehingga kalau ada apa-apa atau hilang di jalan, maka ada asuransi yang mengganti," ujarnya.
(Fakhri Rezy)