JAKARTA - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asuransi masih terus digodok pemerintah. Termasuk di membahas mengenai penunjukan Jasa Raharja sebagai induk holding.
Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, perlu pengkajian lebih dalam mengenai rencana penunjukan Jasa Raharja sebagai induk holding asuransi BUMN. Pasalnya, Jasa Raharja fokus menggarap asuransi wajib, sedangkan pada holding asuransi nantinya membahas berbagai produk.
Baca Juga: Holding BUMN Infrastruktur dan Perumahan Tunggu Tinta Jokowi
"Proses pembentukan holding juga cukup baik, diskusi lancar. Artinya ada progresif, tidak ada yang ngotot-ngototan," ujarnya di Kantor DJKN Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Di sisi lain, lanjut Isa, pemerintah terus mematangkan konsep yang paling tepat dalam pembentukan holding BUMN di bidang asuransi ini. Oleh karena itu, pemerintah baik harus lebih berhati-hati dalam menerapkan konsep mengingat holding ini berkaitan dengan sektor keuangan yang memiliki dampak pada stabilitas keuangan.
Baca Juga: Bos Inalum Buka-bukaan Aset Holding Pertambangan Rp162 Triliun
Saat ini lanjut Isa, pemerintah menginginkan tidak hanya mengumpulkan perusahaan-perusahaan baik BUMN, maupun anak BUMN, bahkan cucu BUMN dalam satu holding. Akan tetapi juga melakukan konsolidasi agar pembentukan holding bisa bermanfaat
“Pada dasarnya Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan sedang mematangkan konsep holding,” ucapnya.
Berdasarkan landasan tersebut lanjut Isa, Kementerian Keuangan tidak mematok target tertentu. Hanya saja dirinya meyakini jika konsep pembentuk holding dilakukan dengan semangat yang konsolidasi maka dapat menghadirkan holding yang berkualitas.
“Enggak ada target, yang penting kalau itu diniatkan dengan suatu semangat holding akan hadirkan holding yang baik,” ucapnya.
(Feby Novalius)