Sebelumnya, kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap euro dan yen pada perdagangan Rabu. Hal ini juga sejalan dengan jatuhnya pasar saham AS di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan data penurunan tajam dalam aktivitas manufaktur AS.
Baca Juga: Menguat, Rupiah Masih Tertahan di Level Rp14.200/USD
Dolar AS tertekan usai sentimen negatif, pertama dari data pekerjaan di sektor swasta menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkirakan pada September. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan jumlah pekerja di sektor swasta hanya mencapai 135.000 pekerjaan. Jumlah tersebut turun dari 157.000 pada Agustus.
Kumudian, sentimen negatif kedua terhadap dolar adalah pelemahan aktivitas manufaktur di AS. Ini menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terbaru yang menderita penurunan manufaktur di tengah perang dagang antara AS dengan China.
(Feby Novalius)