JAKARTA - Menjelang pemindahan ibu kota baru dari Jakarta menuju Kalimantan, pemerintah Indonesia telah merencanakan berbagai pembangunan yang akan di mulai pada 2020 ini. Di antaranya, pembangunan Istana Kepresidenan, pelabuhan, dan juga bandara.
Berikut adalah fakta-fakta pemindahan Ibu Kota yang telah dirangkum oleh Okezone, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Baca juga: Ibu Kota Baru di Kaltim Akan Dibangun Bandara VVIP
1. Jepang Akan Berinvestasi di Ibu Kota Baru
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa sudah ada investor pada pembangunan ibu kota baru. Salah satu yang ingin masuk adalah dari Jepang.
"Jadi, investor ibu kota baru itu salah satunya dari Jepang. Bahkan bukan hanya itu, ada Abu Dhabi, Crown Prince Muhammad Bin Zayid juga mengatakan berminat di sini. Dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah mengiyakan itu. Jadi mereka ingin investasi di Ibu kota baru," ujar dia di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Dia menjelaskan bahwa Jepang akan melakukan investasi kira-kira Rp460 triliun. Di mana setengahnya mungkin bisa private sector yang masuk.
2. Istana Kepresidenan Baru di Sepaku
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, istana kepresidenan akan dibangun terlebih dahulu. Adapun letaknya berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Asal tahu saja, Kecamatan Sepaku memiliki populasi 31.814 pada tahun 2018 dengan kepadatan penduduk 27,14 jiwa per km persegi. Adapun kecamatan ini didukung oleh 11 desan dan 4 kelurahan.
"Kira-kira di situ (Sepaku) kawasanya (istana kepresidenan)," ujarnya saat ditemui di Komplek DPR, Jakarta, Selasa (20/11/2019).
Menurut Basuki, alasan mengapa daerah tersebut akan dipilih sebagai istana kepresidenan karena letaknya yang bebas dari tambang batu bara. Sehingga, dimungkinkan untuk membangun Istana Kepresidenan.