JAKARTA - Virus korona menyebabkan pertumbuhan ekonomi Malaysia melambat. Hal ini kian berdampak terhadap para pebisnis.
Virus ini memicu anjloknya nilai tukar ringgit di tambah dengan anjloknya indeks saham Malaysia hingga hampir 10% membuat kekayaan orang-orang terkaya Malaysia menjadi turun.
Baca Juga: Miliarder Pemilik Sirkus Ini Habiskan Rp499 Miliar untuk Jalan-Jalan ke Luar Angkasa
Perdana Menteri mahathir mohamad yang resign pada akhir Februari kian memperbutuk keadaan dan membuat indeks sahamnya turun lebih dalam.
Alhasil, total kekayaan 50 orang terkaya Malaysia pada tahun ini turun 7% menjadi USD79 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian dilansir dari Forbes, Kamis (5/3/2020).
Kondisi ekonomi global belakangan ini memang tengah tidak begitu kondusif. Salah satunya adalah akibat terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Hal ini membuat investor menjual saham perbankan Malaysia, seiring dengan proyeksi bank sentralnya untuk menurunkan suku bunga.
Pada Mei 2019, bank sentral Malaysia memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2016. Pemangkasan selanjutnya terjadi pada Januari 2020, dan membuat suku bunga negara tersebut berada di posisi 2,75%.
Wabah virus Covid-19 ini menambah beban bagi industri keuangan Malaysia, yang membuat pelaku pasar memproyeksi akan terjadi lagi pemangkasan suku bunga.
(Dani Jumadil Akhir)