JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia tetap baik. Hal tersebut terlihat dari aliran modal asing yang terus meningkat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, defisit transaksi berjalan kuartal II-2020 diprakirakan tetap rendah. Hal ini dipengaruhi dengan membaiknya neraca perdagangan sejalan penurunan impor akibat melemahnya permintaan domestik.
Baca juga: Aliran Modal Asing Keluar dari RI Tembus Rp148 Triliun, Ini Rinciannya
"Sementara itu, aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada kuartal II-2020 mencatat net inflow sebesar USD10,2 miliar," ujarnya dalam konferensi virtual, Jakarta, Kamis (16/3/2020).
Dirinya memprakirakan, aliran masuk modal asing kembali berlanjut. Meskipun pada awal Juli 2020 sempat menurun akibat kenaikan ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca juga: Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp102 Triliun
"Prospek berlanjutnya aliran masuk modal asing dipengaruhi besarnya likuiditas global sejalan pelonggaran kebijakan moneter negara maju serta tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan tetap terjaganya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi USD131,7 miliar. Setara pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujarnya.
(Fakhri Rezy)