Menanti Kebijakan OPEC untuk Produksi Minyak 2021

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 30 November 2020 07:34 WIB
OPEC Lakukan Pertemuan untuk Kebijakan 2021. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

LONDON - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya Rusia belum memutuskan konsensus tentang kebijakan produksi minyak untuk 2021. OPEC + direncanakan akan kembali mengurangi produksi minyak mulai awal tahun depan.

Hal ini seiring terjadinya gelombang kedua virus korona kedua sehingga dapat mengurangi permintaan bahan bakar di seluruh dunia. OPEC + pun mempertimbangkan untuk melakukan pengurangan sebesar 7,7 juta barel per hari atau sekitar 8% dari permintaan global.

Baca Juga: Jelang Pertemuan Para Juragan Minyak, Begini Pergerakan WTI dan Brent

Pada pertemuan awal, pemimpin OPEC Arab Saudi dan Rusia belum mencapai kompromi tentang durasi pergantian jabatan. Demikian dilansir dari Reuters, Senin (30/11/2020).

Sumber Reuters mengatakan, pembicaraan sekarang berfokus pada perpanjangan pemotongan tiga sampai empat bulan, atau pada peningkatan produksi secara bertahap. Ide pemotongan lebih dari enam bulan jauh kemungkinanannya kecil untuk ditetapkan.

Pertemuan OPEC dijadwalkan dilanjutkan pada hari ini.

Baca Juga: Target 1 Juta Barel Minyak, RI Bisa Belajar dari Libya

Sebelumnya, harga minyak bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tetapi membukukan kenaikan mingguan untuk empat pekan berturut-turut menjelang pertemuan OPEC+ awal pekan depan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari naik 38 sen menjadi USD48,18 per barel, sedangkan kontrak Februari yang lebih aktif naik 46 sen menjadi USD48,25 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari berkurang 18 sen menjadi menetap di USD45,53 per barel.

Brent naik 7,2% selama seminggu, sementara WTI naik 8,0 untuk minggu ini. Berita yang menggembirakan tentang vaksin COVID-19 potensial dari AstraZeneca dan lainnya telah mengangkat pasar.

Namun, pertanyaan telah diajukan atas vaksin untuk dunia AstraZeneca, dengan beberapa ilmuwan menyuarakan kehati-hatian atas hasil uji coba.

“Sementara peluncuran vaksin yang berhasil akan memutuskan hubungan antara infeksi dan mobilitas, bahkan permintaan minyak global kemungkinan hanya akan mencapai tingkat pra-pandemi pada pertengahan 2022,” kata JP Morgan.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya