JAKARTA - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), emiten induk usaha Indomaret meraup laba bersih Rp60,80 miliar di kuartal I-2021. Laba bersih ini naik 22,49% dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp49,64 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/7/2021), emiten milik konglomerat Anthony Salim ini mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp135,41 miliar atau naik 59,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp85 miliar dengan laba per saham dasar Rp4,29.
Adapun pendapatan dari kontrak dengan pelanggan emiten milik Grup Salim ini terdiri atas pihak ketiga (korporasi, ritel, lain-lain) dan pihak berelasi (korporasi, lain-lain).
Baca Juga: Laba Pemilik Indomaret Anjlok 37,1% Jadi Rp328 Miliar di 2020
Pendapatan dari pihak ketiga korporasi menjadi penyumbang pendapatan sebesar Rp68,06 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp39,94 miliar.
Kemudian, ritel tercatat Rp51,41 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp38,77 miliar, lain-lain tercatat Rp11,91 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp5,72 miliar.
Pendapatan dari pihak berelasi tercatat Rp4,02 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp559,21 juta. Sementara itu, pendapatan dari PT Cyberindo Aditama merupakan pendapatan yang berasal dari segmen ritel, korporasi, dan lain-lain sebesar Rp85,52 miliar atau naik dari sebelumnya Rp54,12 miliar.
DNET mencatatkan adanya kenaikan beban penjualan di kuartal I-2021 menjadi Rp71,71 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp60,42 miliar. Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp29,08 miliar dari sebelumnya Rp27,97 miliar, dan biaya keuangan naik menjadi Rp146,90 miliar dari sebelumnya Rp138,50 miliar.
Sementara itu, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp46,35 miliar, kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi tercatat Rp183,09 miliar, dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp127,77 miliar.
Indoritel Makmur Internasional mencatatkan liabilitas sebesar Rp6,93 triliun dan ekuitas Rp10,20 triliun. Adapun total aset Perseroan menurun menjadi Rp17,13 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp17,22 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)