Presiden Jokowi ke BUMN: Cari Partner, Kita Harus Punya Mimpi Besar

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Minggu 17 Oktober 2021 06:55 WIB
Jokowi Dibikin Malu oleh BUMN (Foto: Okezone)
Share :

Padahal, ketahanan kesehatan Indonesia sangat penting bagi masyarakat. Jokowi menegaskan, infrastruktur dan fasilitas kesehatan Indonesia harus dibenahi secara total. Pasalnya, masih terdapat banyak kekurangan.

"Ketahanan kesehatan ini ke depan juga sangat penting sekali dengan pandemi yang kita hadapi sekarang ini. Mau tidak mau infrastruktur kesehatan kita, fasilitas kesehatan kita harus benahi total. Kelihatan sekali kekurangannya di sebelah mana, kelihatan sekali, kurang semuanya, yang paling cepat yang melakukan, mereform, ya BUMN," tegas Jokowi.

Alih-alih memanfaatkan kesempatan itu, BUMN justru acuh tak acuh. Padahal, Kementerian BUMN sebagai pemegang saham terus mendorong perseroan untuk mentransformasikan segala lini bisnisnya, khususnya menguatkan sumber daya manusia (SDM) hingga teknologi.

Jokowi mengakui Indonesia masih memiliki kekurangan di aspek tersebut. Artinya, perusahaan negara belum cukup kuat atau secara mandiri menggarap proyek dengan nilai investasi zombo. Maka dipelukan kerja sama dengan negara atau perusahaan lain yang secara kapasitas sumber daya mumpuni.

Sementara itu, Jokowi mencatat agenda transformasi BUMN tinggal 2 tahun lagi. Saat ini, Kementerian BUMN selaku pemegang saham terus merealisasikan agenda tersebut di sejumlah lini bisnis perseroan negara.

Implementasi transformasi BUMN, tidak semata-mata dilihat dari peleburan, restrukturisasi, hingga pembentukan klaster berdasarkan bisnis inti perusahaan. Namun, dilihat dari kontribusi BUMN terhadap perekonomian bangsa.

Presiden meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir memaksimalkan waktu yang tersisa untuk merealisasikan agenda tersebut. Langkah itu sekaligus mendorong lompatan besar Indonesia di tengah persaingan ekonomi negara-negara di dunia.

"Kita ini balapan, kita hanya punya waktu dua tahun, bukan karena 2024, ndak. Memang kita hanya diberi waktu dua tahun, kalau mau negara ini mau melompat," ujar Jokowi.

Tercatat, selama 10 tahun terakhir, kontribusi BUMN kepada negara mencapai Rp3.290 triliun. Jumlah itu terdiri dari setoran pajak, PNBP, dan dividen. Meski begitu, pemegang saham meminta perusahaan tetap memaksimalkan kontribusinya untuk mendukung pertumbuhan makro ekonomi nasional.

Jokowi juga menekan pentingnya transformasi bisnis perusahaan berbasis digital hingga sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Dimana, diperlukan satu ekosistem yang mengsinergikan antara teknologi, SDM, dan bisnis perusahaan. Kerangka ini diyakini mampu membawa BUMN agar berkompetisi di pasar global.

"Bagaimana menyiapkan SDM-nya, ekosistemnya, masuk ke adaptasi teknologinya, baru negara kita bisa melompat. Dan kita harus pontang-panting untuk itu," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya