Perusahaan Milik Miliarder Berharta Rp84,3 Triliun Cetak Laba Bersih Rp3,87 Triliun

Ahmad Hudayanto, Jurnalis
Jum'at 05 November 2021 19:00 WIB
Laba Perusahaan Milik Miliarder Prajogo Pangestu (Foto: Forbes)
Share :

JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencetak laba bersih USD271 juta atau setara Rp3,87 triliun selama sembilan bulan pertama 2021.

Laba ini naik 221% dari posisi USD84 juta di periode yang sama tahun 2020.

Kenaikan laba emiten milik miliarder Prajogo Pangestu ini dipengaruhi oleh pendapatan bersih perseroan yang mengalami kenaikan 39% menjadi USD2,3 miliar, dari posisi pendapatan sebesar USD1,6 miliar di periode yang sama 2020.

Tercatat, kini Prajogo Pangestu memiliki kekayaan mencapai USD5,9 miliar atau setara Rp84,3 triliun (kurs Rp14.300 per USD). Dia menduduki peringkat nomor 4 daftar orang terkaya versi Forbes 2021.

Baca Juga: Orang Terkaya RI Berharta Rp93,2 Triliun Jual Perusahannya

Sementara itu, Menurut Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu, hasil kinerja keuangan selama 9 bulan tahun 2021 mencerminkan bisnis yang tangguh dari kedua anak perusahaan.

"Meskipun berada di tengah kondisi yang menantang dan dinamis akibat dari varian Delta Covid-19 yang berkembang yang menyebabkan perlambatan permintaan di China dan aturan lockdown daerah berkelanjutan di Indonesia," kata Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu dalam keterangan resminya, Jumat (5/11/2021).

Hasil EBITDA perusahaan pun mengalami peningkatan 64%, dari USD391 juta menjadi USD639 juta di periode yang sama 2021.

Margin EBITDA meningkat, dari 23% menjadi 28% di sembilan bulan pertama tahun ini. Itu mencerminkan marjin yang lebih baik dan sehat.

Kondisi keuangan perseroan yang meningkat juga terlihat dari total aset sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, yakni menjadi USD8,8 miliar dari posisi USD7,6 miliar di periode yang sama 2020.

Dengan total liabilitas dan ekuitas masing-masing menjadi USD4,6 miliar dan USD4,2 miliar.

Agus menyebut, perseroan tetap disipilin dan terus mempertahankan posisi neraca yang kuat, dengan rasio hutang terhadap modal yang membaik menjadi 41,1% dari 47,5% di tahun lalu.

Kemudian, posisi utang bersih terhadap EBITDA menjadi 1,09x dari 3,81x di September 2020.

Dia menyebut, bisnis panas bumi yang dijalankan oleh anak usaha, Star Energy terus memberikan kinerja dan stabilitas yang memuaskan, disamping secara signifikan meningkatkan jejak hijau dan upaya keberlanjutan perseroan.

Lalu bisa mempertahankan tingkat operasi yang optimal di ketiga aset untuk periode sembilan bulan awal di 2021.

Bisnis petrokimia yang dijalankan PT Chandra Asri Petrochemical juga melaporkan hasil operasional dan keuangan yang solid di sembilan bulan pertama tahun 2021, meski di tengah kondisi pasar dan periode yang menantang.

Di September 2021, Chandra Asri juga menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, yang telah dipesan secara penuh oleh investor utama baru, Thai Oil.

Setelah rights issue, posisi ekuitas Chandra Asri hampir mencapai USD3 miliar, dengan total liquidity pool sebesar USD2,2 miliar.

"Dengan selesainya tonggak utama ini, kami sekarang akan terus melangkah untuk mengambil Keputusan Investasi Akhir (FID) atas kompleks petrokimia kedua kami pada tahun 2022," pungkas Agus Pangestu.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya