JAKARTA - Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO. Adaro Minerals menyebutkan, perusahaan yang bergerak di sektor batu bara ini menawarkan harga book building di kisaran Rp100-Rp125. Adaro Minerals akan menawarkan 6.048.580.000 (6,048 miliar) saham dalam IPO atau setara 15% saham.
Baca Juga: IPO Jadi Jalan Startup Teknologi Cari Modal
Oleh karena itu, Adaro Minerals berpotensi meraih dana IPO sebanyak-banyaknya Rp756,06 miliar dan seminimal-minimalnya Rp604,85 miliar. Bertindak sebagai underwriter dalam IPO Adaro Minerals adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Kemudian periode bookbuilding pada 9 Desember 2021-16 Desember 2021. Adaro Minerals bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak dan menjalankan kegiatan usaha berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen.
Baca Juga: Perdagangan Perdana, Saham IPPE Naik 35% Tembus ARA
Adaro Minerals merupakan perusahaan di bawah naungan PT Adaro Energy Tbk. Dalam menjalankan usahanya, ADMR dan entitas anak didukung dengan rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area.
Dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektar.
Pada tanggal 31 Agustus 2021, keseluruhan konsesi PKP2B tersebut memiliki sumber daya sebesar 980,0 juta ton dan cadangan sebesar 170,7 juta ton batu bara metalurgi yang berkualitas tinggi. Untuk tambang PT Maruwai Coal (MC) yang saat ini aktif, estimasi sumber daya dan cadangan menggunakan data topography 25 Mei 2021. Kelima konsesi PKP2B tersebut merupakan bagian dari Cekungan Kutei Atas (Upper Kutei Basin), yang memiliki endapan batu bara metalurgi yang merupakan salah satu area greenfields terbesar secara global.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)