NEW YORK - Harga minyak melemah karena melonjaknya kasus varian virus corona Omicron di Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini memicu kekhawatiran investor karena ada pembatasan sehingga dapat mengurangi permintaan bahan bakar.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari tergelincir USD2 atau 2,7% menjadi USD71,52 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari kehilangan USD2,63 atau 3,7% menjadi USD68,23 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok akibat Kasus Virus Corona Omicron Meningkat
Brent sempat jatuh ke terendah sesi di USD69,28 per barel, sementara WTI merosot USD66,04 per barel, keduanya level terendah sejak awal Desember.
"Ini adalah reaksi spontan terhadap proliferasi virus dan ketakutan bahwa penguncian dapat menyebar dengan cepat," kata Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston, dikutip dari Antara, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Harga Minyak Naik 2%, Berikut 3 Faktor Pendorongnya
Belanda telah melakukan penguncian dan kemungkinan lebih banyak pembatasan Covid-19 diberlakukan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru membayangi beberapa negara Eropa.
Sementara Pejabat Kesehatan AS mendesak warga Amerika untuk mendapatkan suntikan penguat Covid-19, memakai masker dan berhati-hati jika mereka bepergian selama liburan musim dingin, dengan varian Omicron mengamuk di seluruh dunia dan akan mengambil alih sebagai jenis yang dominan di Amerika Serikat.