Dana Pensiun dan Asuransi BUMN Disebut Sarang Korupsi, Ini Cara Erick Thohir Bersih-Bersih

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Rabu 23 Februari 2022 14:20 WIB
Cara Erick Thohir jaga dana pensiun dan asuransi BUMN yang disebut sebagai sarang korupsi. (Foto: Kementerian BUMN)
Share :

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir terus menggodok penerapan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik di sektor asuransi dan dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah.

Hal itu sebagai bentuk upaya membangun kepercayaan masyarakat kepada BUMN.

Erick mengatakan, dia fokus melakukan 'bersih-bersih' dana pensiun BUMN sepanjang 2022.

Sebab, dana pensiun BUMN disebut sebagai sarang korupsi.

 BACA JUGA:Erick Thohir Tutup 8 BUMN, Bagaimana Nasib Karyawan?

Dia mengakui dana pensiun BUMN masih menjadi tempat bagi para koruptor. Erick ingin menghentikan perampokan dengan membenahi sistem yang ada.

Kemudian, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, industri asuransi dan dana pensiun merupakan sektor bisnis yang mengedepankan dimensi kepercayaan.

Karena itu, Kementerian BUMN terus mengambil langkah percepatan untuk menguatkan tata kelola perusahaan yang baik.

"Kementerian BUMN bersama BUMN yang bergabung dalam PMO percepatan penguatan BUMN klaster asuransi dan dana pensiun ingin penerapan tata kelola yang profesional dan pruden agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri ini," ujar kartika dalam webinar bertajuk "Prospek Pertumbuhan Industri Keuangan Nonbank dan Strategi Invetasi di 2022" pada Rabu (23/2/2022).

 BACA JUGA:Erick Thohir Bertemu Mendag Korsel, Bahas Apa Ya?

Kartika menjelaskan, berdasarkan data industri asuransi dan dana pensiun, total aset industri di sektor tersebut terus mencatatkan pertumbuhan aset investasi.

Data itu, menjadikan Kementerian BUMN mampu menerapkan tata kelola investasi.

"Sehingga mampu memberikan tingkat yang berkesinambugnan sesuai dengan kebutuhan dan kewajiban serta jangka pendek dan jangka panjang yang dibutuhkan," jelasnya.

Menurutnya, melalui penerapan strategi Foreign Direct Investment (FDI), Kementerian BUMN meyakini dapat menjadi perusahaan yang sehat dan optimal, sehingga mampu memenuhi kewajiban masa sekarang atau yang akan datang.

Kartika juga menilai tata kelola yang baik mampu mengembalikan kepercayaan publik terhadap industri asuransi yang saat ini tengah mengalami banyak sentimen negatif.

"Bersama-sama kita dapat bangkit mendukung pertumbuhan perekonomian nasional pascapandemi covid-19 dan tekanan dari kebijakan moneter dari bank sentral di beberapa negara," katanya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya