Daftar Artis yang Makin Kaya Raya Lewat Investasi

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 04 Maret 2022 16:19 WIB
Daftar Artis yang Kaya Raya Lewat Investasi (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Daftar artis yang makin kaya raya lewat investasi akan diulas dalam artikel ini.

Berbagai tren investasi kini bermunculan, bahkan tak jarang artis tersebut mempromosikan jenis investasi tersebut. Namun, perlu diingat, investasi untuk menjadi kaya raya butuh waktu panjang alias tidak instan.

Para investor pemula juga perlu belajar tips berinvestasi. Sebab, instrumen investasi imemiliki risiko tersendiri.

 

Baca Juga: Investor Pemula Wajib Tahu 5 Hal Ini! Dijamin Bisa Bikin Cerdas Berinvestasi

Berikut daftar artis yang makin kaya raya lewat investasi seperti dikutip akun TikTok @landx.id, Jakarta, Jumat (4/3/2022).

1. Reino Barrack

Terjun ke saham perusahaan asing sejak usia 19 tahun. Salah satunya berinvestasi saham di Apple.

 

2. Deddy Corbuzier

Mempunyai saham dan tabungan masa depan. Deddy Corbuzier bahkan telah menyiapkan tabungan hingga saham untuk anaknya, Azka Corbuzier jika dirinya meninggal dunia. Semuanya dipersiapkan Deddy untuk masa depan Azka.

3. Giring Ganesha

Terjun ke saham sejak tahun 2007. Giring memulai investasi sejak 2007. Ada 4 instrumen investasi yang dilakukan Giri, pertama saham, kedua reksa dana, ketiga obligasi surat utang negara, dan keempat deposito.

"Saya mulai beli saham pertama kali tahun 2007 dengan modal puluhan juta karena zaman dulu satu lotnya masih mahal. Kalau sekarang kan sudah murah, gampang, nggak ribet," kata Giring dalam acara 'Yuk Nabung Saham Expo di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

4. Piyu Padi

Terjun ke saham, forex dan reksadana sejak tahun 2005. Piyu sudah punya cukup pengetahuan tentang investasi sejak berinvestasi di pasar uang alias forex yang berujung pada kerugian. Mulai 2005, investasinya bergeser ke produk reksa dana.

Kemudian Piyu mulai investasi di saham. Krisis subprime mortgage yang bermula dari kejatuhan Lehman Brothers di Amerika Serikat (AS) pada 2008 menjadi momentum awal bergabungnya Piyu sebagai investor aktif di pasar saham.

5. Tantowi Yahya

 

Investor saham dan bisnis. Tantowi Yahya juga menjadi salah satu artis yang ikut berinvestasi saham. Diketahui bahwa Tantowi telah berkiprah di dunia pasar modal sejak lama, tepatnya sejak lebih dari satu dekade yang lalu.

Dia bahkan dikenal sebagai trader yang cerdas dan hati-hati. Itulah mengapa catatan tradingnya menunjukan bahwa ia tak pernah merugi.

6. Raditya Dika

 

Saham dan Reksadana. Raditya Dika sudah menyiapkan dana pensiun untuk dirinya. Hal ini diungkapkannya saat menjadi tamu di konten YouTube Deddy Corbuzier.

Raditya akhir-akhir ini sering membicarakan keuangan yang membuat beberapa penggemarnya heran. Diapun memaparkan alasannya mementingkan pengaturan keuangan karena takut akan masa depannya

“Jadi banyak banget yang nanya om Ded. Radit ini kan nulis buku kok jadi suka ngomong keuangan? Nah ini personal banget buat aku, karena dari dulu aku sangat takut sama masa depan,” kata Raditya kepada Deddy, YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (2/12/2021).

Raditya sudah mempersiapkan dana pensiun untuk masa depan. Dia mengumpulkan dana pensiunnya itu dengan investasi.

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, M Pintor Nasution mengatakan, ada lima hal yang harus dihindari para investor pemula yang tergiur iming-iming dan sekadar ikut-ikutan.

Yaitu, pertama, berhenti untuk berpikir tidak perlu meng-upgrade diri, karena sebelum berinvestasi harus benar-benar memahami strategi berinvestasi dan memahami kinerja perusahaan penerbit saham atau surat utang yang instrumennya hendak kita beli, serta mempelajari teknik Analisa yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di pasar modal.

Kedua, stop panik ataupun kalap terhadap fluktuasi harga, karena fluktuasi merupakan sifat dari investasi di pasar modal. Panik hanya akan membuat kerugian jika kita buru-buru menjual saat harga saham turun, tanpa menganalisa kinerja perusahaan. Jika tujuan investasi untuk jangka panjang dan kinerja perusahaan baik, maka fluktuasi jangka pendek tidak perlu mempengaruhi emosi pemodal.

Ketiga, stop berinvestasi menggunakan dana utang. Porsi dana investasi harus menggunakan dana dingin yang dipersiapkan khusus untuk alokasi investasi. Artinya dana ini bukan untuk kebutuhan bulanan atau keperluan jangka pendek. Sehingga jika terjadi risiko penurunan harga yang menggerus modal, tidak akan mempengaruhi kebutuhan jangka pendek.

Keempat, berhenti termakan rekomendasi tanpa melakukan analisa lanjut. Sebaiknya cari banyak sumber analisa dari riset perusahaan efek tentang perusahaan tercatat yang hendak dibeli atau melakukan kajian terhadap kinerja keuangannya sebelum memutuskan untuk membeli saham atau produknya. Jangan tergiur rekomendasi pihak tertentu, yang mungkin tujuannya sekedar menggiring pelaku pasar untuk kepentingan tertentu.

Kelima, stop FOMO atau Fear of Missing Out karena tidak kita pungkiri banyak investor saat ini yang hanya sekedar mengikuti tren yang sedang ramai ditengah masa pandemi dan perkembangan teknologi yang ditawarkan.

"Nah, salah satu cara yang bijak dalam mengalokasikan pendapatan seorang investor adalah dengan mengalokasikan 20% saja dari penghasilan bulanan untuk menabung dan berinvestasi. Selebihnya, 50% untuk kebutuhan rutin seperti cicilan bulanan, kebutuhan rumah, proteksi, uang sekolah, dan lain-lain. Sebanyak 20% perlu dialokasikan untuk kebutuhan lifestyle, seperti budget untuk ngopi, traveling, salon, pusat kebugaran, dan lain-lain. Dan 10% sisanya untuk dana sosial. Adapun persentase pembagian tersebut dapat disesuaikan dengan profil masing masing investor," pungkas Pintor.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya