Heriyanti oun menyebut onderdil bekas tersebut mayoritas didapat dari teman-temannya yang memiliki usaha bengkel. Suku cadang bekas yang biasanya ia pergunakan antara lain adalah rantai, busi, penutup karburator, per dan sejumlah suku cadang lainnya.
Adapun untuk caranya dengan dirangkai dan direkatkan menggunakan lem pada media kayu atau seng. Hiasan dinding yang dibuat dari suku cadang bekas tersebut bermacam-macam seperti tank, motor, lokomotif dan helikopter yang dibingkai untuk hiasan dinding.
"Untuk prosesnya mudah, onderdil ini saya bersihkan tapi tidak dicuci. Kemudian direkatkan menggunakan lem," ungkapnya.
BACA JUGA:Kisah Sukses Soedomo, si Bos Kapal Api yang Awali Bisnis Jadi Sales Keliling Kampung
Dia menjabarkan kalau memproduksi hiasan dinding tersebut, tidak pernah merencanakan konsep awal.
Karena semua ide yang diimajinasikan, langsung dituangkan dengan mencocokkan tiap-tiap suku cadang untuk menjadi sebuah bentuk yang menarik.
"Ide datang langsung, dari imajinasi. Kemudian saya menyesuaikan dengan suku cadang bekas yang ada," ucapnya.
Sebagai informasi, semua produk kreatif buatan Heriyanto tersebut, dipasarkan menggunakan platform media sosial dan mendapatkan respon yang cukup baik.
"Saya memasarkan melalui media sosial, dan sudah dua kali menjual ke Makassar. Harga paling mahal sampai Rp700 ribu dan paling murah Rp5.000," bebernya.
Bahkan, produk buatannya tersebut diminati pasar hingga ke luar Pulau Jawa.
(Zuhirna Wulan Dilla)