Salah satu cara membuktikan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi, dilakukan dengan penggunaan mobil listrik selama KTT G20.
"Presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2," ujarnya.
Presiden Jokowi menambahkan hal tersebut, sekaligus sebagai showcase bahwa negara Indonesia, menjadi negara terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik.
BACA JUGA:Jokowi Resmikan SPKLU, Erick Thohir: Hemat Devisa Negara Rp2.044 triliun
"Mulai dari hulu di Industri baterai dan industri komponen lainnya. Sampai di hilir, pada penyiapan SPKLU dan home charging. Kita tunjukkan pada dunia bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tengah tumbuh dan berkembang cepat," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan PLN guna mendukung konversi kendaraan BBM ke listrik. Pelaksanaan konversi ini dapat menekan subsidi BBM di APBN, menghemat devisa serta menciptakan kemandirian energi nasional.
"Kalau sebelumnya menggunakan kendaraan berbasis BBM yang berasal dari fosil dan mahal (impor), sekarang digantikan kendaraan listrik yang lebih murah dan diproduksi dalam negeri energinya," terangya.
Tak hanya itu, program ini merupakan bagian dari upaya transisi energi bersih untuk mencapai target net zero emission pada 2060.
Menurut perhitungan PLN, penerapan kebijakan ini berpotensi dapat mengamankan devisa negara sebesar Rp2.044 triliun di tahun yang sama.
"Kami tekankan ekosistem kendaraan listrik bukan sekedar bisnis, tapi yang terpenting konversi ini akan menekan emisi karbon yang artinya memberikan harapan ruang hidup yang lebih bersih untuk anak cucu kita," ungkapnya.