JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut akan dengan tegas memecat direksi perusahaan pelat merah yang masih suka pakai produk impor.
Dia mengatakan hal ini secara khusus mengatur soal percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan Produk Mikro, Usaha Kecil (UMKM).
"Saya meminta sesuai instruksi Presiden bahwa direksi BUMN harus menjalankan ini dengan sebaiknya. Mohon maaf tidak maksud apa-apa perintahnya jelas, yang tidak komitmen boleh dicopot," ujar Erick saat ditemui di kawasan JCC Jakarta, Senin (25/4/2022).
BACA JUGA:Utang Garuda Indonesia Rp139 Triliun, Erick Thohir Disebut Tawar Bayar 25%
Dia menjelaskan penyerapan produk dalam negeri atas setiap program dari kementerian dan lembaga (K/L), Polri, TNI, termasuk pemerintah daerah (Pemda), dan BUMN.
Di mana aturan ini mencatat bahwa dalam merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan paling sedikit 40 persen nilai anggaran belanja barang dan jasa untuk menggunakan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri.
Dia mengatakan sudah memberikan tugas kepada seluruh direksi perseroan negara agar mengutamakan penyerapan produk-produk dalam negeri, khususnya produk UMKM.
Tak lupa, dia mengingatkan para manajemen BUMN untuk tidak ikut tender proyek dengan nilai investasi Rp250 juta hingga Rp14 miliar.
Kemudian, dia memastikan akan terus membuka akses bagi para pelaku usaha ultra mikro dan UMKM.
Dia menambahkan, telah membatasi akses manajemen perseroan untuk bermain proyek dengan nilai investasi antara Rp250 juta- Rp14 miliar.
"Saya minta dengan hormat seluruh direksi BUMN yang memang sudah ditugaskan langsung, apalagi kita sudah punya transformasi tanggal 17 Agustus 2020 kita luncurkan PaDI UMKM, ditindaklanjuti putusan Menteri bahwa tender di bawah 400 juta harus UMKM," tegasnya.
Baca Selengkapnya: Erick Thohir Bakal Copot Direksi BUMN yang Doyan Impor
(Zuhirna Wulan Dilla)