JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam mengungkapkan masalah robot trading masih menyelimuti sebagian masyarakat Indonesia.
Bukan hanya kelas bawah saja yang menjadi korban, bahkan kelas menengah ke atas pun turut kena apesnya.
"Dalam beberapa bulan ini banyak masyarakat yang direct message (DM) saya soal robot trading. Sampai hp saya eror saking banyaknya DM masuk. Mereka ini bukan saja WA saya, bahkan mereka sampai datangi ibu saya yang lagi sakit untuk minta tolong soal robot trading," ujar Mutfi dalam rapat Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6/2022).
BACA JUGA:Rampok Bos Trading, 2 Bule yang Diadili di Bali Terancam 12 Tahun Kurungan
Berkaca dari hal itu, menurut Mutfi, dibutuhkan ruang komunikasi antara Bappebti dengan masyarakat agar keluhan yang dirasa oleh rakyat bisa tersalurkan.
"Makanya kemarin saya bilang kepada Kepala Bappepti yang baru untuk disediakan call center atau on site agar masyarakat yang membutuhkan bantuan soal robot trading bisa datang menyampaikan aspirasinya. Karena menurut saya harus didengarkan dulu suara rakyat ini," katanya.
Selanjutnya, Mutfi menilai, Bappebti masih gagap terhadap teknologi informasi dan gagap terhadap perubahan zaman.
Sementara setiap hari kehidupan terus berubah. Jika hal ini tidak dibenahi, maka akan ada ruang bagi mereka yang niatnya merapok melalui robot trading.
Dia menyebut robot trading itu sah-sah saja karena di luar negeri banyak juga dilakukan.
Namun, karena di sini ada kekosongan ruang sehingga oknum nakal memanfaatkan untuk menipu rakyat.
"Bappepti ini juga perlu dirubah. Karena di dalamnya banyak yang main-main. Karena Kepala Bappepti yang lama, ikut juga robot trading. Yang ngasih data ke saya soal ini bukan orang biasa. Harapan kami pak Menteri bisa perbaiki di dalamnya," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)