JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penanganan jalan jalur pegunungan Kebun Kopi yang rawan longsor di Sulawesi Tengah.
Menurutnya penanganan jalur tersebut penting dilakukan secara detail dan mengutamakan kualitasnya agar tidak terjadi kejadian serupa.
Sebab jalan tersebut menjadi perlintasan utama yang padat kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan umum maupun logistik yang menghubungkan Kota Palu dengan Gorontalo dan Poso atau sebaliknya.
BACA JUGA:PUPR Siapkan 20 Ribu Rumah Murah, Buruan Cek Lokasinya!
"Dibuatkan turap dinding penahan tanah (DPT) untuk mencegah longsor. Diatur juga drainase di tebing sehingga saat hujan, air tidak menggerus tanah yang menyebabkan longsor," kata Menteri Basuki pada keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/2022).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tengah Arief Syarif Hidayat mengatakan, penanganan longsoran pada jalur pegunungan Kebun Kopi dilakukan per titik area rawan longsor.
Saat ini yang telah diusulkan penanganannya sebanyak tujuh titik.
Berdasarkan data, tujuh titik tersebut yakni ruas Kebun Kopi - Nupa Bomba di KM35+100.
Pada titik ini Arief mengatakan, penanganannya akan dilakukan dengan struktur DPT Beton kantilever setinggi 5 meter dengan panjang 87 meter, yang pada bagian lereng bawah akan dipasang selimut pengendali erosi dengan media tanaman dan pada lereng atas dipasangkan Weirmesh jaring kawat dan jaring pengendali erosi media tanam.
Ditambahkan Arief, titik penanganan selanjutnya pada ruas Kebun Kopi - Nupa bomba KM40+300 dengan penanganan struktur DPT Beton Kantilever tinggi 4 meter sepanjang 70 meter.
"Juga dilakukan pengendalian alur muka air dengan dibuat Box Culvert pada titik terjunan air dan dibuatkan outlet Box plus pengantarnya Pipa HDPE agar tidak menggerus lereng jurang,"katanya.
Titik selanjutnya adalah ruas Kebun Kopi - Nupa bomba KM40+500 dengan penanganan berupa DPT kontilever beton setinggi 6 meter dilanjut dengan DPT pasangan batu yang diperkuat kolom beton tebal 30 x 30 jarak per-2,5 m dan timbunan dibungkus geotekstil.
Penanganan selanjutnya dilakukan pada ruas Kebun Kopi - Nupa bomba KM42+100 di Jembatan Uwentira.
Rencana jembatan eksisting diganti dengan elevasi di naikkan 2 meter. Sementara tiga titik lainnya berada di ruas Toboli - Kebun Kopi pada KM56+100, KM59+150, KM59+750.
(Zuhirna Wulan Dilla)