JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut subsidi BBM sudah menembus angka Rp502 triliun.
Bahkan, dia meyakini negara lain tak akan mampu memberi subsidi BBM hingga Rp502 triliun.
"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp170-an (triliun) sekarang sudah Rp502 triliun," kata Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka seperti dikutip YouTube Setpres, Selasa, (2/8/2022).
BACA JUGA:Pertamina Akui Penyaluran BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran
Dia pun juga membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lainnya.
Di mana untuk harga bensin di negara lain sudah ada yang menembus angka Rp31.000-32.000 per liter.
Dirangkum Okezone, Sabtu (6/8/2022), fakta Jokowi sebut subsidi BBM tembus Rp502 triliun.
1. Pemerintah Masih Berikan Subsidi Pertalite
Diketahui, bahwa harga Pertalite masih ditahan di Rp7.650 karena disubsidi pemerintah.
"Selain subsidi energi, pemerintah juga tetap memberikan subsidi pangan untuk menahan kenaikan harga pangan di domestik karena tekanan di rantai pasok pasar global. Di negara lain (harga) sudah naik 30%, 40%, 50% naik. Karena apa? mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang berada di posisi yang sangat sulit, sudah mahal, barangnya tak ada," jelas Jokowi.
2. RI Jamin Subsidi Energi dan Pangan
Presiden Jokowi pun memastikan n subsidi agar harga energi dan pangan tetap terjangkau di pasar dalam negeri walau ada gejolak pada produksi dan distribusi.
"Baru akan melakukan pemulihan (dari pandemi Covid-19), tapi muncul sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh, muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi menyulitkan semua negara," katanya.
3. Negara Lain Tak Mampu
Jokowi pun menambahkan bawa negara lain tak akan mampu memberi subsidi BBM sebanyak itu.
"Negara mana pun enggak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu, tapi sekali lagi, Alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini," tegasnya.
4. Jokowi Sebut Bakal Ada Demo Jika Pertalite Tak Dapat Subsidi
Dia pun menyebutkan kalau Pertalite dijual tanpa subsidi bisa memicu demo besar-besaran.
"Coba di negara kita bayangkan kalau Pertalite naik dari Rp7.650 naik jadi harga benar adalah Rp17.100, demonya berapa bulan? Naik 10% saja, saya ingat dulu 3 bulan (demonya). Kalau naik 100% lebih demonya berapa bulan?" kata Jokowi dalam acara Silahturahmi Nasional PPAD 2022, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
5. Alasan Pemerintah Keluarkan Anggaran BBM Besar
Adapun alasan pemerintah mengeluarkan anggaran untuk BBM subsidi sampai Rp502 triliun karena bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
Lalu, Jokowi memastikan negara hadir dengan memberikan subsidi BBM.
Apalagi saat ini harga bensin naik, harga barang otomatif ikut melombat bersama-sama.
"Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi tidak kecil Rp502 triliun. yang tidak ada negara berani beri subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," jelasnya.
6. Jokowi Ungkap Kondisi Ekonomi
Setelah itu, Jokowi turut mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi sekarang sangat berat.
Posisi pertumbuhan ekonomi di semua negara bukan hanya turun tapi anjlok seperti Singapura, Eropa, Autralia hingga Amerika.
"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga barang semua naik. Nah kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia saat ini dalam kondisi yang mengerikan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)