Ada Krisis Global, Ekspor Kayu RI Berhasil Tembus Rusia dan Bosnia

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Rabu 24 Agustus 2022 15:09 WIB
Ilustrasi ekspor. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Krisis geopolitik di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina bukan menjadi halangan bagi pengusaha kayu di Indonesia memasarkan produknya.

PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) baru saja mengumumkan jaringan ekspor barunya hingga ke Rusia.

Kendati tidak secara rinci, emiten Darbe Wood itu menyatakan masih mengalami gangguan atas pembayarannya.

"Penjualan rintisan ke Rusia, Bosnia, dan Belarusia telah terealisasi pada akhir triwulan I yang lalu sekalipun pembayarannya terganggu sebagai akibat dari konflik di Ukraina," kata Direktur PT Darmi Bersaudara Tbk, Nanang Sumartono, dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).

 BACA JUGA:Ekspor Furnitur Indonesia Masih Kalah dari Malaysia dan Vietnam

Nanang merinci total realisasi penjualan ekspor produk perseroan per 18 Agustus 2022 mencapai 194.802 pcs, dengan volume sebesar 2,06 juta meter kubik (M3), yang diangkut sebanyak 100 kontainer.

Selain ke negara-negara pecahan Soviet tersebut, KAYU juga telah menambah jaringan ekspor ke Amerika Utara, Belanda, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

Perseroan menarget beberapa negara di Eropa dapat menyerap produk high-end perseroan.

"Untuk pasar lain di Asia Timur khususnya Jepang, pada akhir Agustus 2022 kontainer telah siap diberangkatkan," tambah Nanang.

Sebelumnya dalam paparan publik, perseroan membebarkan bahwa negara-negara di Asia Selatan, terutama India masih menjadi target utama karena telah berjalan cukup lama dan dinilai memiliki pembeli potensial.

"Kontribusi total omeset dari India diperkirakan masih akan mencapai 70%-30% dibandingkan dengan jaringan pasar baru. Namun, tidak tertutup kemungkinan dikemudian proporsi ini akan bergeser," ucapnya.

Untuk memenuhi permintaan ini, Nanang menegaskan perseroan telah membuat komitmen pasokan bahan baku hingga tahun 2026.

Salah satunya realisasinya adalah adanya kesepakatan ihwal pemenuhan bahan baku ekspor dengan perusahaan pemilik konsesi lahan di Indonesia Timur.

"Ini sejalan dengan kesamaan persepsi membangun konsep pengelolaan yang diupayakan untuk selalu ramah lingkungan/eco-green concept atau dalam konteks teknis adalah prinsip pelestarian alam atas lahan tereksplorasi," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya