"Perlu menjadi perhatian bahwa upaya terbesar penanganan sampah laut sebenarnya adalah dengan memitigasi kebocoran sampah dari darat,” katanya
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa lebih dari 80% sampah laut itu berasal dari darat yang terbawa ke laut dari sungai-sungai. Upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan kolaboratif akan mewujudkan ekosistem laut yang lebih bersih dan sehat.
Untuk itu, pemerintah terus mengintensifkan upaya pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Menko Luhut menjelaskan bahwa telah dimanfaatkan berbagai teknologi dan penerapan inovasi untuk menggenjot pengurangan sampah laut di Indonesia.
Contohnya, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang memiliki karya anak bangsa yang mampu mengolah 100 ton sampah menjadi energi listrik, serta pengolahan 2.000 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) setiap harinya. RDF dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AL Yudo Margono juga menilai laut sebagai peradaban masa depan bangsa perlu kita jaga.
“Acara ini kita adakan sebagai upaya menyadarkan sekaligus mengajak masyarakat Indonesia tentang pentingnya hal tersebut,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)