Bahlil juga menyebut masih ada potensi investasi senilai USD10 miliar yang belum diteken namun sudah tercapai kesepahaman.
"Ada sekitar kurang lebih USD10 miliar yang belum bisa diteken tapi sudah ada kesepahaman dan saya tidak mau mengumumkan yang 10 miliar ini karena itu belum diteken," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)