Dolar Lesu, Harga Emas Berjangka Hari Ini Naik Tajam

Noviana Zahra Firdausi, Jurnalis
Rabu 21 Desember 2022 07:30 WIB
Harga emas berjangka naik (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Harga emas berjangka hari ini meningkat tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas berbalik menguat karena dolar melemah setelah bank sentral Jepang (BoJ) secara tak terduga mengubah kebijakan moneternya.

Dilansir Antara, Rabu (21/12/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD27,70 atau 1,54% menjadi ditutup pada USD1.825,40 per ounce.

Dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (20/12/2022), di tengah penguatan yen Jepang dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 0,69% menjadi 104,0110.

BoJ mengumumkan pada Selasa (20/12/2022) bahwa mereka akan melonggarkan kebijakan pengendalian ketat imbal hasil obligasi pemerintah, membuat yen Jepang melonjak terhadap dolar AS.

Bank sentral mengatakan akan meninjau kebijakan kontrol kurva imbal hasil dan memperluas rentang perdagangan untuk imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dalam perubahan yang tidak terduga.

Pada jumpa pers pasca-pengumuman, Gubernur BoJ Kuroda berusaha menekankan bahwa perubahan itu "bukan kenaikan suku bunga," tetapi untuk meningkatkan fungsi pasar obligasi. Dia menegaskan kembali terlalu dini untuk membahas jalan keluar dari stimulus.

Investor juga khawatir tentang potensi resesi ekonomi AS.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa (20/12/2022) bahwa pembangunan rumah baru AS turun 0,5% disesuaikan secara musiman pada November menjadi 1,43 juta. Namun, izin bangunan untuk rumah baru anjlok 11,2% menjadi 1,34 juta pada November.

Investor sekarang menunggu data inflasi utama AS yang akan keluar pada Jumat (23/12/2022) untuk petunjuk kebijakan moneter Fed lebih lanjut.

Logam lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik USD1,072 atau 4,62%, menjadi ditutup pada USD24,271 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terangkat USD25,30 atau 2,56%, menjadi menetap pada USD1.013 per ounce.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya