JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyoroti besarnya disparitas antara industri besar dengan UMKM. Padahal kontribusi UMKM sama besarnya dengan industri besar di Indonesia.
Menurut Wapres, industri besar lebih banyak mendapat keiistimewaan dibanding UMKM. Padahal peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Dinamika ekonomi global dan dunia usaha telah menjadikan persaingan bisnis yang kompleks. Jika ditelusuri lebih jauh, ada disparitas antara industri besar dan UMKM," ujar Wapres Maruf Amin dalam sambutannya di acara KPPU Award di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga: Tunda Bayar Utang, Begini Penjelasan Waskita Karya
Selain itu, industri besar kerap diuntungkan dari penguasaan jaringan, informasi pasar dan preferensi konsumen lewat analisis big data. Sementara beberapa privilege atau keistimewaan tersebut tidak dimiliki UMKM, apalagi pelaku usaha tradisional.
"Kontribusinya (UMKM) sama besar dengan perusahaan besar, tapi malah mengalami keterbatasan sumber daya dan kesempatan," terang Maruf.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak 2 Direksi Waskita Karya, Ini Susunan Terbarunya
Oleh karena itu, Wapres meminta adanya keseimbangan dan keadilan. Dirinya berharap KPPU mengimplementasi kebijakan persaingan berusaha, khususnya untuk mengoptimalkan potensi UMKM, dalam struktur ekonomi nasional sehat dan kondusif.
Di samping itu, dirinya mengapresiasi kinerja KPPU pusat dan daerah karena saling bersinergi untuk memperbaiki persaingan usaha dari tahun ke tahun. Terlihat dari indeks persaingan usaha mengalami peningkatan dari tahun 2018 di angka 4,6 lalu naik menjadi 4,8 di tahun 2021.
Maruf berharap peningkatan ini terus berlanjut agar mencapai target indeks persaingan usaha pada 2025 di angka 5 poin.
"Alhamdulillah indeks persaingan usaha mengalami peningkatan, kita berharap angka indeks akan trus mendekati target nasional yaitu di 5 poin," imbuhnya.
Wapres menambahkan, agar target itu bisa tercapai, pemerintah harus terus bekerja keras untuk memastikan hadirnya ekosistem usaha yang memenuhi rasa keadilan bagi pelaku usaha.
"Persaingan usaha yang tidak berimbang mesti diganti, diubah menjadi kemitraan yang kuat, sehat, dan saling menguntungkan," tandas Wapres.
(Feby Novalius)