47 Negara Jadi Pasien IMF, Jokowi Wanti-Wanti: Ekonomi Harus Kita Jaga

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Minggu 19 Februari 2023 10:22 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk bekerja sama menjaga situasi ekonomi pada saat ini.

Hal ini karena Jokowi tak ingin Indonesia masuk menjadi pasien IMF. Di mana menurutnya, pasien IMF saat ini telah bertambah dibanding tahun lalu.

Menurut informasi yang Jokowi terima, tercatat ada 47 negara yang kini menjadi pasien IMF.

"Yang masuk pasien IMF itu ada 16 negara, itu tahun kemarin. Saya baru saja mendapat informasi yang terakhir yang masuk jadi pasien IMF itu sudah 47 negara," ujar Jokowi dikutip Instagram miliknya pada Minggu (19/2/2023).

 BACA JUGA:Presiden Jokowi Pastikan Pasokan Beras Bertambah dari Panen Raya

Mengingat, tahun 2024 akan menjadi tahun politik di Indonesia, maka Jokowi tak ingin stabilitas ekonomi di Indonesia terganggu hanya karena adanya perhelatan pemilu di tahun depan.

"Oleh sebab itu situasi ekonomi itu harus kita jaga betul jangan sampai situasi ekonomi yang baik terganggu gara-gara perhelatan pemilu tahun depan. Pilkada tahun depan ini yang harus kita jaga sama-sama. Kita tidak mau masuk lagi jadi pasien IMF," tegas Jokowi.

Kendati demikian, dirinya mensyukuri pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh hingga ekonomi Indonesia masuk ke dalam 2 besar negara anggota G20.

"Dan Alhamdulillah kita patut syukuri tahun kemarin negara kita Indonesia tumbuh 5,31%. Itu masuk dalam 2 besar negara-negara G20," imbuhnya.

Padahal, jika mengaca dari kisah lama Indonesia kalah dengan Korea, Jepang, China. Namun, kini Jokowi mengatakan ekonomi Indonesia sudah menjadi lebih baik.

"Yang dulunya kita kalah dengan China, kalah dengan Korea, Jepang, sekarang ini kita lebih baik dari mereka. Lebih baik dari Tiongkok (China), Amerika Serikat, Uni Eropa, ini yang patut kita syukuri,’’ tutupnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya