JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati beberkan sejumlah komponen penting yang bisa membuat ekonomi tumbuh tinggi. Termasuk di antaranya adalah konsumsi dan investasi.
"Satu, konsumsi. Loh kok konsumsi bisa create growth? Karena kalau orang consume, umpama saya mau minum teh, beli teh, berarti ada yang jual teh dia dapat pendapatan. Kalau teman minum teh adalah singkong, yang jual singkong juga mendapatkan," ujar Sri dalam Seri Ekonomi bersama Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, dikutip Rabu (10/5/2023).
BACA JUGA:
Dia menyebut untuk bisa mengonsumsi, tentu orang harus memiliki pendapatan. Maka dari itu, konsumsi yang tinggi bisa menggambarkan bahwa masyarakat di ekonomi itu memiliki daya beli, dan daya beli itu berasal dari pendapatan mereka.
Pendapatan itu pun mayoritas berasal dari upah pekerjaan.
"Itulah kenapa konsumsi di Indonesia hampir 57% dari PDB kita, sehingga kalau konsumsi sehat dan tumbuh, banyak yang mendapatkan manfaat dari konsumsi itu. Misal sarapan bubur ayam, maka yang menghasilkan berasnya, ayamnya, bukan hanya penjual bubur, tapi supply chain muncul," ungkap Sri.
BACA JUGA:
Konsumsi Indonesia, sebut dia, tumbuh cukup tinggi di kuartal I-2023, sehingga PDB juga ikut tumbuh. Tapi, selain konsumsi, faktor kedua adalah investasi.
"Kenapa investasi? Karena investasi adalah permintaan seluruh barang dan jasa untuk seseorang bisa menjalankan kegiatan produktif. Kalau konsumsi itu kan to consume, kalau investasi umpama ingin menjadi barista butuh membangun kafe, maka mulai nyewa ruko, bikin furniture, beli mesin kopinya, kopi, itu semuanya adalah kegiatan investasi," jelas Sri.
Menurutnya, dengan orang mau membangun pabrik kerupuk ataupun pabrik motor misalnya. Investasi ini akan dilakukan orang kalau dia meyakini ada untungnya. Karena kalau tidak untung, otomatis duitnya pun hilang.
"Untuk bisa untung dan yakin, maka kondisi ekonomi harus baik. Rakyatnya tenang, konsumsi tumbuh, dunianya aman, dan harga-harga dari barang produksinya nggak mahal, atau kalau bisa ya terjangkau, entah itu modalnya, labornya, dari sisi bangunan, dan lain-lain," kata Sri.
Maka dari itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbaiki iklim investasi RI.
Ini dilakukan demi menciptakan sebuah lingkungan atau ekosistem bagi orang-orang yang memiliki ide kreatif dan ingin produktif, bisa melakukannya tanpa beban banyak.
"Izin-izin, aturan-aturan yang menyusahkan, itu yang membuat orang merasa mau investasi aja berat banget. Jadi gimana kalau dia merasa berat bisa confident untuk meng-create sesuatu dan mendapatkan keuntungan," tandas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)