Di KTT G7, Jokowi Usulkan Bentuk OPEC Versi Negara Penghasil Nikel hingga Sawit

Dovana Hasiana, Jurnalis
Minggu 21 Mei 2023 15:15 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan terbentuknya organisasi tingkat dunia yang serupa dengan The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Nantinya, organisasi tersebut akan berfokus kepada produk strategis lainnya, yakni nikel dan sawit.

Menurutnya, anggota Group of Seven (G7) bisa menjadi mitra pembangunan hilirisasi industri Indonesia melalui kelembagaan tersebut.

 BACA JUGA:

Jokowi juga menegaskan, kolaborasi diperlukan untuk mendukung industri nikel dan sawit ke depannya. Usulan ini disampaikan Jokowi saat menghadiri salah satu pertemuan KTT G7 2023.

“Bapak Presiden Jokowi mengajak negara anggota G7 sebagai mitra pembangunan hilirisasi industri Indonesia dan mengusulkan dibentuk lembaga semacam ‘OPEC’. Beliau menegaskan bahwa yang diperlukan dunia saat ini adalah kolaborasi, bukan polarisasi yang memecah belah,” ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam keterangan pers secara virtual, Minggu (21/5/2023).

 BACA JUGA:

Dengan demikian, terdapat kelembagaan nikel dan sawit yang tujuannya serupa dengan OPEC yakni untuk mengkoordinasikan kebijakan dan menjaga pasar tetap stabil untuk mengamankan pasokan reguler bagi konsumen.

Retno menjelaskan, Presiden Jokowi juga berulang kali menegaskan pentingnya kolaborasi global yang setara dan inklusif.

 

Pernyataan ini sekaligus menekankan untuk memberhentikan kebijakan monopoli dan diskriminasi terhadap komoditas negara berkembang karena setiap negara memiliki hak pembangunan (right to development) dan hak untuk mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan nilai tambah.

“Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi menekankan setiap negara harus menghormati keputusan masing - masing negara dalam mengolah sumber daya alam,” imbuhnya.

Dengan demikian, Presiden Jokowi mengharapkan kolaborasi yang lebih setara dan menguntungkan Indonesia.

Pasalnya, Indonesia mulai beranjak dari peran sebagai negara pengekspor barang mentah menjadi negara yang melakukan hilirisasi industri untuk mendapatkan nilai tambah.

“Ini bukan berarti Indonesia menutup diri melainkan Indonesia meningkatkan kerjasama dalam bentuk lain yang lebih setara dan saling menguntungkan. Itulah pesan Presiden,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya