JAKARTA - Harga emas dunia anjlok pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut, karena dolar AS menguat didukung tanda-tanda terbaru dari ekonomi AS yang tangguh, sementara kegelisahan atas pembicaraan pagu utang AS memicu investor pindah ke mata uang aman dolar.
Melansir Antara, Kamis (25/5/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD9,90 atau 0,50% menjadi USD1.964,60 per ounce.
Dolar mencapai tertinggi baru dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Rabu (24/5/2023), dengan Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,38% menjadi 103,8847 pada pukul 15.00 waktu setempat (19.00 GMT).
Kebuntuan atas negosiasi plafon utang AS di Washington juga mendorong permintaan safe-haven untuk emas sehingga menahan penurunan lebih lanjut, karena para pedagang memposisikan diri untuk perlambatan aktivitas ekonomi global tahun ini.
Negosiasi yang konsisten antara anggota parlemen Demokrat dan Republik sejauh ini gagal menghasilkan kesepakatan untuk menaikkan batas pengeluaran AS dan menghindari gagal bayar. Ini datang menjelang tenggat waktu Juni untuk gagal bayar, yang bisa menimbulkan konsekuensi mengerikan bagi ekonomi global.
Investor sedang menunggu rilis produk domestik bruto AS pada Kamis waktu setempat, dan data inflasi pada Jumat (26/5/2023).
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 38,40 sen atau 1,63%, menjadi USD23,24 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas USD28,10 atau 2,66% menjadi USD1.029,50 per ounce.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)