Harga Emas Berjangka Merosot Terdorong Dolar

Hana Wahyuti, Jurnalis
Selasa 13 Juni 2023 07:22 WIB
Harga emas berjangka turun (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat di tengah kehati-hatian menjelang data inflasi konsumen AS dan pertemuan Federal Reserve.

Dilansir dari Antara, Selasa (13/6/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD7,50 atau 0,38% menjadi ditutup pada USD1.969,70 per ounce.

Dolar AS menguat pada perdagangan Senin (12/6/2023), dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,09% menjadi 103,6455 pada pukul 15.00 waktu setempat (19.00 GMT).

Emas bertahan pada kisaran perdagangan ketat yang terlihat selama tiga minggu terakhir karena pasar berubah hati-hati menjelang data inflasi konsumen AS dan pertemuan Federal Reserve.

Logam kuning melihat beberapa dukungan minggu lalu karena beberapa data tenaga kerja yang lemah mendorong ekspektasi bahwa Fed akan melewatkan kenaikan suku bunga pada akhir pertemuan dua hari pada Rabu (14/6/2023).

Investor juga menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis Selasa waktu setempat dan keputusan Federal Reserve tentang suku bunga ketika pertemuan kebijakan moneter Juni berakhir pada Rabu (14/6/2023).

Data inflasi juga diharapkan menjadi faktor penentu dalam keputusan Fed, mengingat bahwa tujuan utama bank sentral dalam siklus kenaikan suku bunga ini adalah untuk menurunkan inflasi ke target tahunan Fed 2,0%.

Ekspektasi pasar adalah Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni dan menaikkan suku bunga di pertemuan berikutnya pada Juli, tergantung pada laporan inflasi pada Selasa.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 35,10 sen atau 1,44%, menjadi ditutup pada USD24,059 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot USD17,50 atau 1,73%, menjadi menetap pada USD995,30 per ounce.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya