"Kinerja ekonomi kita sudah membaik, ini disampaikan Pak Totok (Totok Lusida) Ketua REI. Sudah diumumkan Senin kemarin pertumbuhan ekonomi kita 5,17%," imbuh Jokowi.
Tidak hanya itu, daya saing Indonesia juga telah meningkat 10 peringkat menjadi peringkat 34 dari peringkat 44. Kenaikan 10 peringkat tersebut merupakan yang tertinggi di dunia.
Tanpa daya saing yang baik, lanjutnya, akan sulit bagi suatu negara untuk bisa bersaing di perekonomian global dan meraih investasi.
"Karena persaingan negara ini sangat ketat sekali, memperebutkan investasi. Semuanya direbutkan, saling memperbaiki diri, kecepatan perizinan, kecepatan pembebasan lahan, semuanya," katanya.
Peningkatan investasi yang ditopang perbaikan daya saing menjadi penting karena lompatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada sumber pendanaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau tergantung pada APBN, negara-negara itu juga mungkin tak tumbuh. Investasi menjadi kunci," pungkasnya.
Baca Selengkapnya: Setara China-India, Jokowi Pamer Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih dari 5%
(Taufik Fajar)