Kerugian ini umumnya terjadi karena banyaknya campur tangan pengelolaan manajemen. Hal ini terlihat dari jumlah kredit yang diberikan bank kepada kelompok pemilik.
Sementara, bank yang memiliki permasalahan non-struktural terjadi karena pemilik tidak terlalu banyak ikut campur dalam pengelolaan manajemen meski menyadari kesehatan. Selain itu, ketidaksehatan bank terlihat dari kondisinya yang terus memburuk walau berada dalam masa rehabilitasi.
Bank yang tidak sehat memerlukan pengawasan khusus. Nasabah perlu berhati-hati dalam memilih bank untuk menyelamatkan aset di masa depan. Terlebih lagi ketika bank memberikan suku bunga deposito yang terlalu tinggi melebihi penjaminan lembaga.
Ada dua cara memilih bank sehat dan layak seperti rasio keuangan dan track record pemegang saham mayoritas sebuah bank.
Rasio mencerminkan tingkat kekuatan permodalan terdapat kredit macet. Selain itu, bank yang memiliki laporan kerja bagus dan transparan dinyatakan sebagai bank sehat.