Sementara itu, Managing Director Nickel Industries Justin Werner mengatakan, kerja sama ini akan menjadi salah satu proyek tenaga surya terbesar yang akan diimplementasikan di Indonesia hingga saat ini dan menunjukkan komitmen untuk menjadi yang terdepan dalam transisi menuju energi terbarukan di Indonesia serta memelopori masa depan yang lebih berkelanjutan untuk industri pertambangan dan pengolahan di Indonesia.
"Proyek ini menandai langkah baru dalam upaya berkelanjutan kami untuk mengurangi jejak karbon di seluruh aset pengolahan hilir yang kami miliki saat ini, serta dapat menjadi sumber energi terbarukan yang bersih bagi potensi proyek ENC HPAL di masa depan, yang ditargetkan sebagai salah satu proyek dengan emisi karbon terendah di seluruh dunia," katanya.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, hingga tahun 2022, kapasitas terpasang PLTS sebesar 271,6 MW, meningkat hanya 66,9 MW dari kapasitas terpasang pada tahun 2021.
Pembangunan dan pengoperasian proyek PLTS 200 MWp ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemanfaatan energi terbarukan secara nasional serta mendukung program transisi energi Republik Indonesia.
(Feby Novalius)