JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan pertemuan COP28 seperti lirik lagu Sweet Disposition dari band The Temper Trap.
"ð ð®ð°ð®ð¦ð¯ðµ, ð¢ ðð°ð·ð¦, ð¢ ð¥ð³ð¦ð¢ð®, ð¢ðð°ð¶ð¥. ð ð®ð°ð®ð¦ð¯ðµ, ð¢ ðð°ð·ð¦, ð¢ ð®ð°ð®ð¦ð¯ðµ, ð¢ ðð°ð·ð¦ ðð°ð¯’ðµ ð´ðµð°ð± ðµð° ð´ð¶ð³ð³ð¦ð¯ð¥ð¦ð³," demikian dikutip Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Dubai, Selasa malam (5/12/2023).
"Seperti lirik Sweet Disposition yang dirapalkan oleh Dougy Mandagi dari @thetempertrap ini, COP28 menjadi saksi. Bagaimana ratusan negara, puluhan ribu delegasi, semuanya bercampur baur dalam satu moment," ucap Sri.
Menurut Sri Mulyani, semua hadir atas cintanya terhadap bumi dan generasi penerus. Semua hadir atas harapan dan kekhawatiran yang sama. Semua hadir, menyuarakan aspirasinya dengan begitu lantang.
Perwakilan pemerintah, pelaku bisnis, generasi muda, ilmuwan, jurnalis, dan macam-macam latar belakang lain, seluruhnya hadir dalam ratusan event yang digelar selama beberapa hari ini. Ide, kesepakatan, inisiatif, dan beragam niat baik lahir di COP28 Dubai ini.
"Dan kami semua tidak akan berhenti di sini. COP28 akan menjadi catatan sejarah, di mana kita, sebagai dunia, bersatu," sambung Sri.
Dia menyebut, dunia bersatu untuk mewujudkan harapan dan mimpi yang sama. Bumi yang nyaman dan terhindarkan dari krisis iklim.
"We are here to unite, act, and deliver," pungkas Sri.
(Feby Novalius)