JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kebijakan mengenai kenaikan gaji bagi para ASN, TNI, dan Polri melalui perhitungan dan pertimbangan yang matang dengan situasi perekonomian negara.
Jokowi menyatakan ini saat menanggapi terkait dengan intensitas kenaikan gaji ASN, TNI, dan Polri yang dinilai lebih rendah dibanding pemerintahan sebelumnya.
"Ya situasi fiskal kita, situasi ekonomi kan berbeda-beda. Kita memutuskan menaikkan atau tidak menaikan semuanya pasti dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang,’’ Jelas Presiden dalam keterangannya di hadapan awak media usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Dalam pertimbangan itu Presiden Jokowi menyebutkan salah satu masalah seperti Covid-19 yang menjadikan kondisi perekonomian negara tidak dapat untuk melakukan kenaikan gaji. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan perhitungan dan kalkulasi yang baik sebelum memutuskan suatu kebijakan kenaikan gaji.
"Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal, misalnya kemarin oleh Covid, oleh perang dagang, kemudian oleh geopolitik yang tidak memungkinkan ya tidak mungkin kita lakukan. Semuanya dengan pertimbangan-pertimbangan dan kalkulasi-kalkulasi yang matang,’’ tambahnya.
Kepala Negara juga berharap dengan kebijakan kenaikan gaji ASN, TNI, dan polri pada tahun ini agar mendorong daya beli dan perekonomian Masyarakat. Presiden juga mengatakan bahwa peraturan dengan terkait kenaikan gaji akan segera diterbitkan.
"Ya secepatnya, sec epatnya akan keluar. Saya harap bisa meningkatkan kesejahteraan, daya beli, dan juga berimbas kepada perekonomian,’’ pungkasnya.
Baca Selengkapnya: Bahas Kenaikan Gaji TNI-Polri, Jokowi: Kita Memutuskan dengan Pertimbangan Matang
(Taufik Fajar)