JAKARTA - Orang Indonesia ternyata doyan belanja online. Terlihat dari data Bank Indonesia yang menunjukan nilai transaksi e-Commerce di Indonesia mencapai Rp453,75 triliun selama 2023.
Bahkan, kini masih tetap menjadi kebiasaan yang dipilih masyarakat meski semua bisa dilakukan secara offline. banyaknya layanan e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, bahkan Tiktok yang sering digunakan dalam belanja online.
Berdasarkan penelusuran Okezone, Minggu (21/11/2024) beberapa fakta orang Indonesia sekarang demen belanja online sebagai berikut
1. Nilai Transaksi mencapai 3,71 miliar
Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta mengatakan, nilai transaksi tersebut dibelanjakan untuk 3,71 miliar barang karena tren terus meningkat sejalan dengan perubahan perilaku masyarakat.
"Selama tahun 2023 ini secara nominal atau mencapai Rp453,75 triliun, in term of volume itu mencapai 3,71 miliar (barang) jadi ini trennya memang meningkat terus gitu," ujar Filianingsih dalam konferensi pers RDG BI di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
2. Pertumbuhan Nilai Transaksi Bank Digital
Pertumbuhan tersebut beriringan dengan nilai transaksi perbankan digital di RI mencapai Rp58.478 triliun sepanjang tahun 2023. Angka tersebut tumbuh 13,48% secara tahunan (yoy).
Untuk tahun 2024, BI berharap transaksi digital banking akan kembali naik 9,11% (yoy) dan diperkirakan akan mencapai Rp63.803 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik naik secara agresif atau meningkat 43,45% (yoy) atau mencapai Rp835,84 triliun pada 2023. Pada tahun ini nilai tersebut diproyeksikan kembali meningkat 25,77% (yoy) hingga mencapai Rp1051,42 triliun sepanjang 2024.
3. Sebagian Besar pengguna QRIS dari UMKM
Secara spesifik nominal transaksi QRIS tumbuh 130% year over year (yoy) dan mencapai Rp229,96 triliun dengan jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
4. Pembayaran menggunakan kartu ATM atau Debit Turun
Berbeda dengan QRIS, Adapun, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit dan kartu kredit turun 0,81% menjadi Rp8178,69 triliun tahun lalu.
(Feby Novalius)