JAKARTA - Investor khawatir mekanisme perdagangan full periodic call auction (FCA) dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dapat menimbulkan praktik manipulasi transaksi.
Untuk diketahui sejak PPK tahap II diterapkan, perdagangan saham anggota PPK dilakukan menggunakan skema FCA, model ‘blind book’ atau ‘blind auction’ di mana tidak terdapat kolom permintaan beli (bid) dan penawaran jual (offer).
Penggantinya adalah Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) yang dijumpai per sesi dari total 5 sesi setiap harinya.
Konsep ini membuat seorang investor dan trader, Bernard M.S, khawatir bahwa “siapa yang memiliki saham dalam jumlah besar, ataupun uang dalam jumlah yang banyak, dapat mengatur pergerakan arah harga,” katanya dalam Dialog Spesial iNews, dikutip Rabu (26/6/2024).
Dalam mekanisme FCA, order beli (bid) dan order jual (offer/ask) dikumpulkan terlebih dahulu dalam fase Order Collection hingga masuk pada Order Matching atau fase perjumpaan antara mereka yang beli dan mereka yang jual.
Volume beli/jual yang masuk menghasilkan IEV, lalu terbentuk best bid/offer dalam IEP. Bernard menilai proses ini rawan membentuk manipulasi dalam pembentukan IEP dan IEV.