Realisasi Lifting Migas Semester I-2024 Tak Capai Target, Ini Biang Keroknya

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 19 Juli 2024 18:08 WIB
Lifting Migas Tak Capai Target hingga Semester I-2024. (Foto: Okezone.com/Feby)
Share :

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak dan gas (migas) di bawah target hingga semester I-2024. Lifting minyak sepanjang semester I-2024 sebesar 576 ribu barel per hari (bopd).

Capaian tersebut di bawah target APBN yang sebesar 635 ribu bopd dan target work program & budget (WP&B) yang sebesar 589,5 ribu bopd.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, rendahnya realisasi lifting minyak tersebut disebabkan terjadinya banjir yang mengganggu aktivitas industri hulu migas nasional.

"Karena kita mengalami banjir di mana-mana sehingga drilling praktis lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan. Sehingga ada beberapa keterlambatan kegiatan drilling, yang mengakibatkan realisasi produksi minyak kita 576 ribu barel per hari," jelas Dwi dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Semester I 2024, Jumat (19/7/2024).

Sementara itu, lifting gas hingga akhir Juni lalu mencapai 5.301 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD), di bawah target APBN yang sebesar 5.785 juta MSCFD dan target WP&B yang mencapai 5.443 juta MSCFD.

"Dan kita itu sudah hitung outlook akan menjadi 5.554 kaki kubik per hari (akhir 2024) dengan realisasi yang lebih besar dari target WP&B, meskipun kita masih mengalami kendala untuk target APBN, tapi kita sudah melihat ada incline untuk lifting gas," ungkap Dwi.

Menurut Dwi, kendala penyaluran gas bumi di Indonesia terutama berasal dari infrastruktur jaringan gas yang belum terintegrasi, terutama untuk jaringan gas Batang-Cirebon yang bisa menyerap kelebihan pasokan dari Jawa Timur.

"Kita harapkan Batang-Cirebon tersambung di 2025 sehingga kelebihan gas dari Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat, demikian juga pumping di natuna bisa dialirkan ke Batam. Jadi, saat ini gas Natuna mengalir ke Singapura, kita harapkan kelebihan gasnya bisa juga diserap oleh Batam. Sehingga gas dari Sumatera bagian Tengah juga bisa dialirkan untuk men-support Jawa Barat," jelasnya.

Selain lifting migas, SKK mencatat realisasi contingent resources atau sumber daya kontinjensi mencapai 1.164 juta barel standar minyak (MMBOE), atau 763 persen dari target 152,5 MMBOE.

"Untuk target 2024, 305 MMBOE outlooknya diperkirakan 1.255. Kemudian realisasi semester I sudah 1.164 MMBOE," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya