JAKARTA – Industri lokal menghadapi tekanan dari masuknya produk impor. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyiapkan strategi untuk industri mesin dan perlengkapan, tekstil dan produksi tekstil (TPT), alas kaki dan barang karet.
Menurut Sri Mulyani, hal itu karena terjadi penurunan permintaan ekspor dan daya saing dengan produk impor di dalam negeri.
"Mungkin demandnya memadai tapi ada kompetisi dari impor makanya kemarin Kemenperin, Kemendag meminta dan sekarang sedang dalam proses dalam bentuk apakah antidumping, apakah bea masuk menjaga memproteksi industri dalam negeri," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024, Selasa (13/8/2024).
Adapun indeks kinerja manufaktur Indonesia atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur anjlok dengan kontraksi di level 49,3 menjadi bukti bahwa sisi permintaan kini tengah tertekan di Indonesia.
Berdasarkan data Kemenkeu, industri TPT masih minus dengan 0,0%, industri alas kaki 1,9% tumbuhnya nyaris di level rendah, industri mesin minus 1,8% dan industri karet 2,1%.
"Jadi ini empat industri terutama kalau kita lihat industry alas kaki tumbuh tipis 1,9 atau negatif industri mesin menggambarkan tekstil tumbuh tipis 0% atau ga tumbuh, memang area manufaktur sedang mengalami tekanan," katanya.