JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabarkan gambaran besar arsitektur RAPBN 2025. Hal tersebut akan dijalankan Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
"RAPBN 2025 menekankan pada optimalisasi pendapatan, belanja yang berkualitas, dan pembiayaan yang inovatif. Rasio perpajakan akan terus dioptimalkan untuk memperkuat ruang fiskal, dengan tetap menjaga iklim investasi, keberlanjutan dunia usaha, dan melindungi daya beli masyarakat," ujarnya, dalam Pidato Pengantar RAPBN 2025 dan Nota Keuangan dihadapan Anggota DPR RI, Jumat (16/8/2024).
Berikut gambaran besar arsitektur RAPBN 2025:
Inflasi kisaran 2,5%
Pertumbuhan ekonomi 5,2%
Nilai tukar Rupiah Rp16.100 per Dolar AS
Suku bunga SBN 10 tahun berada di 7,1%
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD82 per barel
Lifting minyak 600 ribu barel per hari
Gas bumi 1,005 juta barel setara minyak per hari
Tingkat pengangguran 4,5%–5%
Angka kemiskinan 7–8%
Rasio gini dalam kisaran 0,379–0,382.
Indeks Modal Manusia (IMM) pada level 0,56.
Nilai Tukar Petani (NTP) ditingkatkan di kisaran 115–120
Nilai Tukar Nelayan (NTN) dijaga di kisaran 105–108
Belanja negara direncanakan Rp3.613,1 triliun:
- Pemerintah pusat Rp2.693,2 triliun
- Transfer ke Daerah Rp919,9 triliun
Anggaran pendidikan Rp722,6 triliun:
- Peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan.
- Perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan,
penguatan perguruan tinggi kelas dunia, serta untuk
pengembangan riset.
Anggaran perlindungan sosial Rp504,7 triliun:
- Mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan
- Mengakselerasi pengentasan kemiskinan
Anggaran kesehatan Rp197,8 triliun:
- Peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan
- Percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC
- Penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis.
Anggaran ketahanan pangan Rp124,4 triliun:
- Mendukung peningkatan produktivitas
- Menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan
- Perbaikan rantai distribusi hasil pertanian
- Meningkatkan akses pembiayaan bagi petani
Pembangunan infrastruktur Rp400,3 triliun:
- Infrastruktur pendidikan dan kesehatan
- Infrastruktur konektivitas
- Infrastruktur pangan dan energi
- Keberlanjutan pembangunan IKN