JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin menguasai Greenland, wilayah Arktik yang dikuasai Denmark. Menurut Trump, kendali atas Greenland sangat penting bagi keamanan nasional dan ekonomi AS.
Denmark pun terbuka untuk berdiskusi dengan AS membahas keinginan Trump tersebut. Pasalnya, Washington memiliki kepentingan yang sah di kawasan tersebut.
"Kami melihat Rusia yang mempersenjatai dirinya sendiri. Kami melihat China yang juga mulai tertarik," kata Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen, dilansir dari BBC Indonesia, Selasa (14/1/2024).
Secara geografis terletak di Amerika Utara, Greenland dikuasai oleh Denmark, yang terpisah hampir 3.000 kilometer, selama sekitar 300 tahun.
Pulau ini diperintah sebagai koloni hingga pertengahan abad ke-20. Selama sebagian besar periode tersebut, Greenland tetap terisolasi dan miskin.
Pada 1953, Greenland menjadi bagian dari Kerajaan Denmark dan penduduk Greenland menjadi warga negara Denmark.
Pada 1979, referendum tentang pemerintahan mandiri memberikan Greenland kendali atas sebagian besar kebijakan di wilayahnya, sementara Denmark tetap memegang kendali atas urusan kebijakan luar negeri dan pertahanan.
Greenland merupakan pulau terbesar dunia melebihi Papua dan Kalimantan, terletak di Kutub Utara.
Meski berstatus pulau paling besar di dunia, Greenland adalah wilayah yang paling jarang penduduknya di dunia.
Hanya sekitar 56.000 orang tinggal di sana, sebagian besar adalah penduduk asli Inuit.
Sekitar 80% wilayahnya tertutup es, yang berarti sebagian besar penduduk tinggal di pantai barat daya di sekitar ibu kota, Nuuk.