JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD500 juta atau sekitar Rp7 triliun untuk tahun ini.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTM, Arianto Sabtonugroho Rudjito menyampaikan, anggaran belanja modal tahun ini difokuskan untuk investasi proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik atau EV battery, pembaharuan fasilitas logam mulia yang akan dibangun di Gresik, serta pengembangan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah.
Rencana tersebut menjadi salah satu upaya perseroan memenuhi target produksi dan penjualan tahun ini. Di mana untuk bijih nikel perseroan menargetkan produksi sebesar 16,9 juta wet metrik ton (wmt) dan bauksit sebesar 3,5 juta wmt.
Sementara untuk penjualan emas, tahun lalu perseroan mencatatkan kenaikan signifikan yakni sebesar Rp57,56 triliun atau naik hingga 120 persen, dibandingkan tahun 2023 lalu yang sebesar Rp26,12 triliun.
“Alhamdulillah tren dari permintaan pasar berlanjut, sehingga target kami menyamai volume penjualan tahun lalu,” kata Arianto dalam konferensi pers di Hotel Borobudur Jakarta, dikutip Sabtu (14/6/2025).
Untuk sumber dana capex tahun ini, Arianto menjelaskan bahwa perseroan saat ini tidak memiliki utang bank, sehingga posisi neraca keuangan Antam sangat kuat untuk menopang pertumbuhan ke depan.
“Itu sebabnya kami sedang menjajaki pendanaan dari perbankan untuk membiayai investasi tahun ini. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” imbuh Arianto.
Adapun di 2024 lalu perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp69,19 triliun, naik dari tahun 2023 lalu yang sebesar Rp41,04 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp3,64 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp3,07 triliun.
Seiring dengan peningkatan laba, ANTM juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 3 persen menjadi Rp6,73 triliun dari sebelumnya Rp6,55 triliun. Laba kotor naik 3 persen menjadi Rp6,50 triliun, dan laba usaha meningkat 15 persen menjadi Rp3 triliun dari Rp2,62 triliun di 2023. Cahya Puteri Abdi Rabbi.
Antam resmi melakukan perombakan susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini. Dalam rapat tersebut, jajaran dewan komisaris dan direksi mengalami perubahan, termasuk pergantian Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Nico Kanter, kini diemban oleh Achmad Ardianto.
Achmad menjelaskan, mayoritas anggota direksi tetap berasal dari susunan direksi lama, hal itu sebagai bentuk komitmen perseroan terhadap keberlanjutan dan stabilitas manajerial.
“Harapannya tentu saja direksi yang baru ini bisa tetap menjaga kekompakan seperti yang selama ini sudah kita upayakan, mudah-mudahan semua bisa melanjutkan,” kata Achmad.
Achmad menyampaikan optimisme bahwa soliditas yang terbangun dari susunan dewan direksi dan komisaris yang baru akan menjadi motor penggerak bagi transformasi ANTM menjadi perusahaan tambang berkelas dunia, yang tidak hanya berorientasi pada profitabilitas, tetapi juga pada tata kelola yang baik dan berkelanjutan.
Perombakan ini dinilai sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk tetap adaptif terhadap tantangan industri, sekaligus menjaga momentum pertumbuhan dengan dukungan penuh dari seluruh insan ANTM.
“Harapannya kita bisa terus tumbuh menjadi perusahaan tambang yang mempunyai daya saing global, yang tidak hanya mengejar profitabilitas tapi juga punya tata kelola yang baik dan berkelanjutan,” ujar Achmad.
Berikut susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris ANTM pasca RUPS:
Direktur Utama: Achmad Ardianto
Direktur Operasi dan Produksi: Hartono
Direktur Pengembangan Usaha: I Dewa Wirantaya
Direktur Komersial: Handi Sutanto
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Arianto Sabtonugroho Rudjito
Direktur Sumber Daya Manusia: Ratih Amri
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Rauf Purnama
Komisaris: Irwandy Arif
Komisaris: Elen Setiadi
Komisaris Independen: Ridwan
Komisaris: Rudy Sufahriadi
Komisaris: M. Rudy Salahuddin Ramto
Komisaris Independen: Pius Lustrilanang
Cahya Puteri Abdi Rabbi
(Feby Novalius)