JAKARTA - Tanggul beton di laut Cilincing, Jakarta Utara menjadi sorotan publik. Keberadaan proyek pembangunan pelabuhan milik PT Karya Cipta Nusantara (KCN) ini dikeluhkan sejumlah nelayan.
Ketua Kelompok Nelayan Cilincing, Danu Waluyo, mengaku cukup terdampak akibat keberadaan pagar beton yang menjadi bagian dari struktur proyek tersebut.
Menurutnya, selain karena nelayan harus sedikit memutar jika ingin melaut, kehadiran pagar beton juga membuat hasil tangkapan mengalami penurunan.
"Dengan adanya tanggul yang diboomingkan sekarang ini, nelayan dirugikan karena harus memutar. Setidaknya ada (konsumsi) bahan bakar yang bertambah. Lalu, dengan proses pelaksanaan dari pembangunan, mengurangi hasil tangkap," katanya, Jumat (12/9/2025).
Kendati demikian, Danu menjelaskan bahwa keluhan nelayan setempat sebenarnya sudah dicarikan solusi bersama-sama dengan pihak PT Karya Cipta Nusantara (KCN) selaku pemilik proyek.
Ia juga menegaskan bahwa video pagar beton yang sempat viral di media sosial dipastikan bukan diunggah oleh pihak nelayan. Menurutnya, protes keras yang diutarakan dalam video bukan berasal dari nelayan setempat.
"Itu bukan nelayan. Itu pemancing. Orang mancing. Dan itu masih kategori wisatawan. Dan yang membuat, memvideokan juga itu bukan nelayan," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi, menyatakan pihaknya tidak tinggal diam dan tengah melakukan pendataan terhadap nelayan yang terdampak pembangunan.
"Kami sudah akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk mendata dulu. Kami takut nanti dalam tanda petik ini nelayan Jakarta atau bukan, atau Cilincing, karena tadi kami tegaskan, kami akan fokus pada nelayan Cilincing, yang kebetulan keberadaannya tadi kita jelaskan, ada diapit oleh Pelindo dan KCN," kata Widodo.
Widodo menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan survei terhadap wilayah-wilayah terdampak seperti Kalibaru, Cilincing, dan Marunda. Berdasarkan hasil survei tersebut, terdata ada sekitar 700 nelayan dan 1.100 kapal yang beroperasi di kawasan itu.
"Itulah yang menjadi fokus kami," tambahnya.
Terkait langkah konkret yang akan diambil selama proses pembangunan berlangsung, Widodo mengungkapkan bahwa KCN sedang mencari formula bantuan yang tepat bagi para nelayan.
"Nah, apa langkah nyatanya selama proses pembangunan? Karena proses pembangunan ini pasti ada dampak. Tadi kami sampaikan, kami akan mencari formula apa yang bisa membantu," pungkas Widodo.
(Feby Novalius)