Menurut Simon, Pertamina bersama badan usaha swasta saat ini juga tengah menyiapkan langkah impor tambahan untuk menutup kebutuhan pasokan. Untuk volume impor akan menunggu laporan kebutuhan dari masing-masing badan usaha.
“Iya, karena hanya sampai akhir tahun kan, 2025. 2026 nanti dipastikan,” kata Simon.
Selain menjamin kecepatan pasokan, Simon memastikan kualitas bahan bakar akan tetap sesuai standar. Pertamina berkomitmen menjaga konsistensi mutu BBM sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.
“Nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua, nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing. Jadi penambahan aditif dan lainnya gitu,” tambahnya.
(Feby Novalius)