IEU-CEPA Disepakati, Apa Manfaatnya Bagi Indonesia?

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 24 September 2025 08:03 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan manfaat IEU-CEPA. (Foto: Okezone.com/Kemenko Perekonomian)
Share :

JAKARTA – Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah disepakati. Namun, masih menjadi pertanyaan, apa manfaat dari perjanjian dagang ini bagi Indonesia?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa, di tengah dinamika global yang penuh tantangan, menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk menjaga sistem perdagangan yang terbuka, transparan, dan berbasis aturan.

"Kolaborasi erat ini diyakini akan menjadi motor penting bagi pertumbuhan, resiliensi, dan kesejahteraan bersama," ujar Airlangga, Rabu (24/9/2025).

Selain itu, Indonesia dan Uni Eropa juga berkomitmen melaksanakan perjanjian yang akan memberikan manfaat bagi para pelaku usaha, UMKM, serta masyarakat di kedua belah pihak.

Apalagi, Uni Eropa merupakan salah satu mitra ekonomi paling strategis bagi Indonesia. Pada 2024, nilai perdagangan keduanya mencapai USD30,4 miliar dengan surplus USD4,4 miliar bagi Indonesia. Selain itu, Uni Eropa juga tercatat sebagai investor terbesar kelima di Indonesia dengan total nilai investasi sebesar USD15,6 miliar sepanjang periode 2019–2024.

“Saya pikir sudah waktunya bagi kita untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang bebas, adil, dan positif bagi kedua negara. Presiden RI Prabowo Subianto berharap hal ini dapat menjadi game changer bagi pasar global. Ketika Indonesia dan Uni Eropa bekerja sama mengembangkan pasar, saya yakin kita dapat membawa skala pertumbuhan yang signifikan ke Uni Eropa dan ke kawasan Indo-Pasifik, di mana Indonesia merupakan ekonomi terbesar di ASEAN,” tegas Menko Airlangga.

Lebih lanjut, perjanjian IEU-CEPA ini akan membuka peluang investasi yang lebih besar, memfasilitasi perdagangan, mentransfer teknologi, serta memperkuat integrasi Indonesia dan Uni Eropa dalam global value chain.

 

Implementasi IEU-CEPA diharapkan akan membuka peluang besar bagi peningkatan daya saing produk Indonesia, di mana terdapat lebih dari 98% tarif yang akan dihapuskan, sehingga komoditas unggulan Indonesia akan semakin kompetitif di pasar Eropa. Proyeksi menunjukkan bahwa pada awal implementasi, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diproyeksikan dapat meningkat signifikan hampir 60% dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kesepakatan ini juga mencakup digital cluster yang memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital. Menko Airlangga menekankan bahwa ekonomi digital Indonesia telah mencapai USD150 miliar pada tahun 2025 dan diproyeksikan akan terus tumbuh pesat dalam 5 tahun ke depan. Dengan dukungan teknologi, infrastruktur digital, pusat data, dan konektivitas dari mitra Eropa, potensi tersebut diyakini dapat semakin dimaksimalkan.

Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama yang memperkenalkan teknologi satelit orbit rendah (low earth orbit satellite) guna memperluas akses internet berkecepatan tinggi di wilayah yang sulit dijangkau dengan serat optik. Lebih dari 100 ribu masyarakat telah merasakan manfaat konektivitas digital melalui teknologi tersebut.

Sejalan dengan itu, Menko Airlangga menegaskan bahwa pemerintah bersama KADIN, EuroCham, dan APINDO siap menggarap peluang yang dapat segera direalisasikan (low hanging fruit). Menko Airlangga juga mengajak dunia usaha dari kedua belah pihak untuk memastikan peluang IEU-CEPA benar-benar diwujudkan menjadi aksi nyata dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, memperkuat ketahanan, dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya